Sentimen
Netral (79%)
2 Okt 2023 : 00.00
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: UIN

Kab/Kota: Kuala Lumpur

Din Syamsuddin Sebut Asia Tenggara Bisa Jadi Episentrum Peradaban Islam di Masa Depan

2 Okt 2023 : 00.00 Views 13

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Din Syamsuddin Sebut Asia Tenggara Bisa Jadi Episentrum Peradaban Islam di Masa Depan

Liputan6.com, Jakarta Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengemukakan Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia dapat menjadi episentrum kebangkitan dan kemajuan peradaban Islam masa depan.

"Indonesia dan Malaysia memiliki infrastruktur kemajuan, terutama ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Din Syamsuddin, Minggu (1/10/2023).

Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta itu mengungkapkan hal tersebut dalam agenda Wacana Kesatuan Umat Islam Serantau yang diselenggarakan oleh Ikatan Muslimin Malaysia (Isma) di Kuala Lumpur, Sabtu (30/9/2023).

Pertemuan yang berlangsung di Dewan Fakulti Perubatan Universiti Malaya itu dihadiri sekitar 100 tokoh dari berbagai negara, yaitu Vietnam, Kamboja, Thailand, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia.

Dari Indonesia, selain Din Syamsuddin, juga hadir Ketua Umum PP Wahdah Islamiyah Dr Zaitun Rasmin dan Ketua Umum PP Hidayatullah Dr Nashirul Haqq.

Menurut Din, pendidikan Islam, baik strata dasar-menengah, maupun strata tinggi di Indonesia dan Malaysia cukup berkembang, dan memiliki banyak pakar dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Walaupun demikian, kualitas dan peringkat universitas-universitas yang ada masih perlu ditingkatkan menjadi universitas berkelas dunia," katanya yang dilansir dari Antara.

Selain itu, menurut Din Syamsuddin, pemeluk Islam di Asia Tenggara sangat banyak dengan watak atau ciri utama ke-Islam-an mereka yang bersifat tengahan (wasathy). Hal ini merupakan modal bagi pengendalian peradaban yang menuntut orientasi jalan tengah.

Hanya saja, lanjut Din Syamsuddin, umat Islam di Asia Tenggara perlu mengalami transformasi dari orientasi ritual ke orientasi etikal.

Sentimen: netral (79.5%)