Budiman Respons Cak Imin soal Food Estate: Tak Boleh Egoisme Sektoral
Detik.com Jenis Media: Metropolitan
Dewan Pembina Relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu), Budiman Sudjatmiko menepis pernyataan bakal calon wakil presiden (Bacawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyebut food estate atau lumbung pangan nasional gagal. Menurutnya hal itu masih perlu ditata kembali.
"Kalo soal program food estate itu menurut saya sekarang adalah bagaimana kita melakukan audit dan penataan kembali," kata Budiman di DPP Prabu di Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2023).
Ia menuturkan, program food estate merupakan program besar yang perlu melibatkan berbagai pihak khususnya di kalangan kementerian. Ia menyebut, nantinya program tersebut dijalankan bersama dengan mengedepankan kepentingan masyarakat bukan kepentingan kelompok tertentu.
"Ini bukan program satu kementerian ini harus multi sektoral. Kerja sama dengan kementerian yang lain. Sikap kooperatif dari kementerian lain, Kementerian Pertanian, kementerian LHK, Kementerian Pertahanan harus dijaga. Karena ini program besar itu tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab satu orang. Tapi multi kementerian. Secara kompak dan tidak boleh egoisme sektoral" imbuhnya.
Lebih lanjut, Budiman menambahkan, dengan adanya kerja sama multi kementerian, program food estate dapat berjalan dengan baik. Sehingga Indonesia bisa siap menghadapai krisis pangan.
"Kalo itu terjadi maka akan memudahkan kita menciptakan kondisi kedaulatan pangan. Karena tantangan kita kan bukan cuma ketahanan pangan. Kalo ketahanan pangan, impor aja besar-besaran maka kita bisa tahan pangan kita. Yang saya arahkan masalah kedaulatan pangan juga," pungkasnya.
Cak Imin Sebut Food Estate Gagal
Cak Imin sesumbar mengatakan food estate atau lumbung pangan nasional terbukti gagal. Dia menilai perlu ada manajemen bisnis pangan raksasa nasional untuk mengatasi persoalan pangan.
Mulanya, Cak Imin menyinggung produktivitas pangan bukan digerakkan melalui food estate. Dia menyebut peningkatan produktivitas pangan bisa melalui pengorganisasian manajemen pengelolaan tani yang lebih besar dan dipimpin oleh pemerintah.
"Kita harus bergeser, produktivitas pangan ini harus digerakkan secara masif, bukan melalui food estate, tetapi melalui peningkatan produktivitas lahan dan tanah milik rakyat dan petani. Dengan cara pengorganisasian manajemen pengelolaan tani yang lebih besar dan dipimpin oleh pemerintah, pemilik tanah kecil bisa digabungkan dalam satu koordinasi seperti pengelolaan perusahaan dan pemerintah yang memimpin," kata Cak Imin di Hotel Bidakara, Rabu (27/9/2023). Cak Imin menjawab pertanyaan soal harga pangan yang terus meningkat.
Cak Imin lalu mengatakan program food estate terbukti gagal. Dia menyebut jalan cepat yang bisa dilakukan saat ini untuk menyelamatkan pangan adalah dengan mengintensifkan lahan pertanian milik masyarakat yang kemudian diorganisir dan ditata menjadi bisnis pangan yang besar.
"Food estate terbukti gagal, maka jalan cepat yang bisa dilakukan adalah mengintensifikasi tanah pertanian punya rakyat diorganisir dengan manajemen bisnis pangan raksasa nasional. Kalau nggak, kita impor terus, bahaya, karena negara-negara produsen pun pada saat titik tertentu akibat El Nino, akibat krisis pangan global akan tidak mengekspor barang ke kita. Kalau kita tidak bisa impor, makan kita dari mana, kecuali kita berswasembada," ujarnya.
(aik/aik)Sentimen: positif (95.5%)