Sentimen
Positif (94%)
30 Sep 2023 : 13.44
Informasi Tambahan

Institusi: UIN, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Wacana Duet Ganjar-Prabowo di Luar Nalar Umum, Kecuali jika 3 Tokoh Ini Bersepakat

30 Sep 2023 : 20.44 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Wacana Duet Ganjar-Prabowo di Luar Nalar Umum, Kecuali jika 3 Tokoh Ini Bersepakat

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 dinilai sulit diwujudkan lantaran keduanya sama-sama dijagokan sebagai bakal calon presiden (capres).

Ganjar merupakan bakal capres PDI Perjuangan, sedangkan Prabowo diusung sebagai bakal capres Partai Gerindra.

Namun, menurut pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno, tak mustahil keduanya disatukan jika elite PDI-P dan Gerindra bersepakat.

“Kalau kita menggunakan logika manusia biasa, rasa-rasanya sulit keduanya berduet di pilpres karena sama-sama mematok harga mati sebagai capres,” kata Adi kepada Kompas.com, Sabtu (30/9/2023).

“Tapi, dalam politik, apa pun bisa terjadi di luar nalar manusia umum,” tuturnya.

Baca juga: Hangatnya Ganjar dan Jokowi: Lempar Puja-puji hingga Bisik-bisik soal Kerja Usai Dilantik

Menurut Adi, hal-hal di luar nalar umum sangat mungkin terjadi di politik. Misalnya, bergabungnya Prabowo dan Gerindra ke pemerintahan Presiden Joko Widodo pasca Pilpres 2019.

Padahal, Jokowi merupakan rival tunggal Prabowo pada dua pemilihan presiden. Selama 2014 hingga 2019 pun, Gerindra menempatkan diri sebagai oposisi yang konsisten mengkritik pemerintah.

Selain itu, bersatunya mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal capres dan bakal calon wakil presiden (cawapres) juga dinilai di luar nalar.

Baca juga: Momen Ganjar dan Jokowi Gandeng Megawati di Rakernas, PDI-P: Jauhkan Berbagai Spekulasi

Dalam hal wacana duet Ganjar-Prabowo, menurut Adi, kuncinya ada di figur-figur penting di pusaran PDI-P dan Gerindra yakni Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Jokowi, dan Prabowo itu sendiri.

Jika ketiganya duduk bersama dan mencapai kesepakatan untuk berkompromi, duet Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar mungkin diwujudkan.

“Saya menduga, jika Jokowi, Megawati, dan Prabowo bisa duduk bersama, bicara dari hati-hati kepentingan bangsa dan negara, mungkin duet keduanya bisa terwujud. Karena ketiganya merupakan tokoh kunci menduetkan keduanya. Itu pun tak ada jaminan apa pun,” ujarnya.

Adi melanjutkan, meski setelah Pilpres 2019 Prabowo bersedia menurunkan gengsinya dengan menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi, Pilpres 2024 bakal jadi perkara berbeda.

Demi menjaga gengsi dan marwah politik, Prabowo diyakini tak bersedia mengalah jadi calon pendamping Ganjar.

“Ini soal gengsi dan marwah politik, makanya enggak mungkin mengalah,” katanya.

Sebagaimana diketahui, wacana duet Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 kembali berembus. Padahal, Ganjar telah dideklarasikan sebagai capres PDI-P dan didukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura.

Sentimen: positif (94.1%)