Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia-Ukraina terus berlanjut hingga saat ini. Aksi keduanya pun telah membuat kubu Barat yang tergabung dalam aliansi militer NATO ikut bersitegang dengan Moskow.

Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda perang akan mereda dalam waktu dekat.

Berikut perkembangan terbaru perang Rusia-Ukraina sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia, Jumat (29/9/2023):

-

-

1. Rusia bohong soal Bendungan Ukraina

Intelijen militer Ukraina baru-baru ini menerbitkan audio tentang dugaan panggilan telepon yang disadap di mana seorang tentara Rusia mengungkapkan bahwa negaranya berada di balik ledakan Bendungan Kakhovka pada Juni lalu.

Di saluran Telegram-nya, direktorat intelijen militer Ukraina (GUR) mengunggah audio yang dikatakannya sebagai panggilan telepon antara seorang tentara yang diyakini sedang berbicara dari garis depan di Ukraina dan seseorang yang tidak dikenal.

Tentara tersebut menjelaskan secara rinci tentang ledakan besar di bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka di wilayah Kherson selatan Ukraina pada tanggal 6 Juni. Kehancuran yang diakibatkannya menyebabkan sedikitnya 150 ton oli mesin terlepas ke Sungai Dnieper dan banjir di beberapa permukiman.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat Kremlin lainnya membantah bertanggung jawab atas insiden di bendungan tersebut dan menyalahkan Kyiv dan sekutunya. Di sisi lain, Ukraina mengatakan Rusia berada di balik bencana tersebut.

2. Negara NATO ini berpeluang dipimpin pro-Putin

Slovakia akan menuju tempat pemungutan suara pada hari Sabtu untuk pemilihan umum yang mengancam semakin memecahnya dukungan Uni Eropa terhadap Ukraina.

Robert Fico, kandidat terdepan dalam persaingan untuk menjadi perdana menteri berikutnya, telah mengkritik keras sikap Ukraina dan UE yang anti-Rusia dan berjanji tidak akan mengirimkan "senjata atau amunisi apa pun" ke negara tetangganya di wilayah Timur tersebut.

Negara Eropa tengah berpenduduk 5,4 juta jiwa ini telah menjadi pendukung setia Ukraina sejak invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022. Namun, Fico, yang menjabat sebagai perdana menteri dua kali sebelumnya, pada 2006-2010 dan 2012-2018, telah berjanji untuk mengubah itu.

Sejauh ini, persaingan masih ketat, dengan kurang dari persentase poin antara partai populis Fico dan partai progresif saingannya, menurut jajak pendapat lokal baru-baru ini.

3. NATO diskusi dengan Zelensky

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia membahas perlunya memperkuat pertahanan udara negaranya dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg selama kunjungannya ke Kyiv pada hari Kamis.

"Pembicaraan substansial, sebagaimana seharusnya dilakukan antara sekutu de facto. Hanya masalah waktu sebelum Ukraina menjadi negara de jure juga," kata Zelensky di platform media sosial X.

NATO membantu mengoordinasikan permintaan bantuan dari Ukraina dan mendukung pengiriman bantuan kemanusiaan dan bantuan tidak mematikan, sementara anggota NATO telah memberikan miliaran dolar bantuan militer.

Kyiv mengajukan permohonan keanggotaan jalur cepat NATO pada bulan September 2022. Aliansi tersebut pada tahun 2023 menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menjadi anggota Ukraina dengan syarat-syarat tertentu, termasuk "reformasi sektor demokrasi dan keamanan," namun belum menetapkan batas waktu apa pun.

4. Ukraina hajar gardu listrik Rusia

Gubernur wilayah Kursk barat Rusia melaporkan serangan drone terhadap gardu listrik di Kursk, dan menyalahkan Ukraina atas serangan tersebut.

"Sebuah drone Ukraina menjatuhkan dua alat peledak di sebuah gardu induk di distrik Belovsky. Satu trafo listrik terbakar. Lima daerah berpenduduk dan satu rumah sakit tidak mendapat aliran listrik," tulis Gubernur Roman Starovoit dalam postingan di akun Telegramnya, menurut terjemahan dari media pemerintah Rusia, Tass.

Dia menambahkan, kru tanggap darurat sedang dalam perjalanan ke daerah tersebut.

"Perbaikan akan dimulai segera setelah keadaan aman," tulisnya.

Pemerintah Ukraina belum mengomentari serangan tersebut.

5. Rusia temui mantan bos Wagner

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Yunus-Bek Yevkurov dan mantan komandan Wagner Andrey Troshev. Hal ini terungkap dari sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Kremlin pada hari Jumat.

Putin mengatakan bahwa dia ingin membahas "jaminan sosial" bagi siapa saja yang telah berjuang untuk "membela tanah air," menurut sebagian transkrip pertemuan tersebut. Ia juga merujuk pada pertemuan sebelumnya dengan Troshev di mana mereka berbicara tentang pembentukan unit tempur sukarelawan untuk berperang di Ukraina.

Kantor berita negara Rusia RIA Novosti melaporkan pada hari Jumat bahwa Troshev "sudah bekerja sama dengan kementerian pertahanan," mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

[-]

-

Tanda Baru Arah Perang Rusia-Ukraina, Putin Makin Brutal?
(luc/luc)