Sentimen
Positif (66%)
30 Sep 2023 : 09.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Kemayoran

Partai Terkait

Megawati: Kebergantungan Masyarakat terhadap Beras Picu Diabetes

30 Sep 2023 : 09.20 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Megawati: Kebergantungan Masyarakat terhadap Beras Picu Diabetes

PIKIRAN RAKYAT – Megawati Soekarnoputri mengkritisi ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap beras. Ketergantungan ini dinilai bisa memicu penyakit diabetes.

Mulanya, Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu menyinggung kenaikan harga beras yang terjadi beberapa waktu lalu. Kondisi tersebut mencerminkan ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi beras.

"Beberapa pekan terakhir ini, Indonesia telah merasakannya, dihadapkan pada persoalan kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya. Kalau kembali dilihat karena kita ternyata tergantung sekali dalam kehidupan kita untuk mengonsumsi beras," kata Megawati dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat, 29 September 2023.

Dia mengutip data yang menunjukkan tingkat konsumsi beras masyarakat Indonesia melebihi angka layak.

Baca Juga: Terbukti Minta Duit ke Korban Begal, Anggota Polsekta Sukasari Mendekam di Rutan Polrestabes Bandung

"Tingkat konsumsi beras per kapita sebesar 96 kilogram dan itu ternyata tertinggi di dunia. Sementara sebenarnya konsumsi beras yang sehat adalah 65 kilogram per orang per tahun," tuturnya.

Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) melaporkan, Indonesia adalah negara dengan konsumsi beras global terbesar keempat di dunia. Konsumsinya mencapai 35,3 juta metrik ton sepanjang tahun 2022-2023.

Berangkat dari laporan tersebut, Ketua Umum PDIP yakin konsumsi beras yang sangat tinggi memengaruhi tingginya angka diabetes yang diidap masyarakat tanah air.

"Tingginya konsumsi beras membawa implikasi terhadap kesehatan, seperti penyakit-penyakit termasuk yang sangat, sekarang menuju penyakit mungkin yang cukup masuk tertinggi adalah sakit gula atau diabetes," ujarnya.

Megawati mengusulkan solusi untuk masalah ini, yakni penganekaragaman pangan masyarakat. Menurutnya, banyak sumber pangan di Indonesia selain beras.

"Pada gilirannya, rendahnya diversifikasi pangan akan menjadi beban nasional kita," katanya.

Baca Juga: 12 Senpi Ditemukan di Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo, KPK Koordinasi dengan Polda Metro Jaya

Panganan Lokal Pengganti Gandum

Megawati juga menyinggung peluang panganan lokal untuk menggantikan konsumsi gandum. Panganan tersebut di antaranya hanjeli, pisang, porang, sagu, singkong, sorgum, sukun, talas, dan ubi jalar.

"Guna mengurangi ketergantungan-nya, bukankah kita memiliki 10 sumber pangan lainnya, yaitu henjali, pisang, porang, sagu, singkong, sorgum, sukun, talas, dan ubi jalar yang tentunya kalau diolah dan dibackup oleh BRIN bisa menyubtitusi gandum," katanya.

Meski begitu, Presiden ke-5 RI ini menegaskan solusi pergantian gandum dengan panganan lokal tidak menandakan dirinya anti-gandum.

"Saya bukannya anti-gandum. Saya juga senang hamburger, mi. Namun, mengingat gandum tadi setelah saya terangkan tidak bisa ditanam di sini," ujarnya.***

Sentimen: positif (66.3%)