Sentimen
Positif (99%)
28 Sep 2023 : 04.45
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: UIN, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait
Ahmad Yani Basuki

Ahmad Yani Basuki

Nazaruddin

Nazaruddin

FISIP UIN Syarif Hidayatullah Gelar Kuliah Umum Dinamika Dunia Islam dan Bedah Buku Diplomat Senior

28 Sep 2023 : 04.45 Views 3

Kabartangsel.com Kabartangsel.com Jenis Media: Nasional

FISIP UIN Syarif Hidayatullah Gelar Kuliah Umum Dinamika Dunia Islam dan Bedah Buku Diplomat Senior

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar dua kegiatan akademik sekaligus, kuliah umum dari pengamat dunia Islam dan bedah buku diplomat senior. Kegiatan dilakukan sebagai pengayaan wawasan para mahasiswa FISIP UIN Jakarta, terutama mahasiswa Prodi Hubungan Internasional.

Melansir dari laman uinjkt.ac.id, kegiatan yang digelar di Auditorium Profesor Bahtiar Effendi, Gedung FISIP UIN Jakarta, Rabu (27/9/2023) ini berlangsung hybrid dengan diikuti langsung ratusan mahasiswa FISIP dan disiarkan langsung melalui kanal resmi youtube UIN Jakarta.

Kegiatan kuliah umum sendiri mengambil tema ‘Dunia Islam di Tengah Ketidakpastian Global’ dengan menghadirkan Sumanto al-Qurtuby Ph.D, pengamat dunia Islam yang kini mengajar di King Fahd University, Arab Saudi. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi buku ‘Dari Diplomat Jadi Akademisi’ karya Dr. Nazarudin Nasution MA.

Kedua kegiatan dibuka langsung Dekan FISIP Prof. Dr. Dzuriyatun Tobiyah MA. Menurutnya, acara ini digelar guna meningkatkan wawasan dan pemahaman mahasiswa FISIP UIN Jakarta, terutama mahasiswa Prodi Hubungan Internasional.

“Kuliah umum ini bertujuan memperkuat wawasan para mahasiswa, terutama tentang isu-isu global yang berkaitan dengan dunia Islam. Begitu juga bedah buku bertujuan memperkenalkan karya ilmiah dari salah satu dosen FISIP UIN Jakarta yang berpengalaman sebagai diplomat,” ujarnya.

Dalam presentasinya, Sumanto Al-Qurtuby mengungkapkan, dunia Islam saat ini menghadapi berbagai tantangan dan peluang di tengah ketidakpastian global. Ketidakpastian global sendiri disebabkan oleh sejumlah faktor seperti pandemi Covid-19, perubahan iklim, konflik geopolitik, dan perkembangan teknologi.

Secara khusus, pengajar King Fahd University ini menyebutkan laporan media yang menggambarkan dinamika dunia Islam kini. Pada satu sisi, laporan media mengungkapkan adanya perkembangan baru di kalangan dunia Muslim yang cukup menggembirakan.

Diantaranya, menguatnya upaya diplomasi dan kerjasama antara negara-negara Islam dan non-Islam. “Seperti restorasi hubungan Saudi-Iran, rekonsiliasi Saudi-Houthi, hubungan Teluk-China, dan pembangunan koneksi dengan Israel,” ujarnya.

Di sisi lain, sebutnya, laporan media juga menggambarkan masih adanya realita yang tidak menggembirakan dari dunia Islam. Diantaranya kurangnya solidaritas, toleransi, inklusivitas, kreativitas, inovasi, dan kepemimpinan di kalangan umat Islam.

Lebih jauh Sumanto menyarankan perlunya dunia Islam untuk dapat menghadapi ketidakpastian global dengan cara lebih baik dan produktif. Dengan begitu, harapnya, masyarakat Muslim menjadi aktor global yang berpengaruh baik sosial, ekonomi, politik, dan lainnya.

Kuliah umum sendiri memberi kesempatan mahasiswa dan peserta melakukan Tanya jawab dengan dipandu Ketua Prodi Hubungan Internasional. Beberapa pertanyaan kritis diajukan peserta seperti bagaimana peran Indonesia dalam dunia Islam, dampak perubahan iklim terhadap negara-negara Islam, prospek kerja sama ekonomi antara negara-negara Islam dan China, serta tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Organasi Konferensi Islam (OIC).

Selanjutnya, para mahasiswa dan peserta juga mengikuti diskusi buku berjudul ‘Dari Diplomat Jadi Akademisi’ karya Dr. Nazarudin Nasution MA. Dalam buku ini, penulisnya mengisahkan perjalanan karirnya sebagai seorang diplomat karir selama 30 tahun.

Berbagai negara dari berbagai benua menjadi saksi perjalanan karirnya sebagai diplomat seperti Amerika Serikat, Jepang, Mesir. Karir di berbagai tempat memberinya pengalaman berbeda-beda dengan situasi politik, sosial, ekonomi, dan budaya masing-masing negara.

Lebih jauh, Doktor Nazarudin, juga mengisahkan perjalanan hidupnya untuk kembali ke kampus dengan mengajar bidang ilmu yang ditekuni dan digelutinya. Ia berharap para mahasiswa dan lulusan UIN Jakarta bisa meniti karir professional dan akademik lebih baik dari dirinya sendiri.

Diskusi buku dipandu Dr. Asep Kamaluddin N., M.Si. dan Dr. M. Adian Firnas S.IP., M.Si, dua dosen FISIP UIN Jakarta. Kedunya memberikan apresiasi sekaligus kritik atas buku Nazaruddin dari sudut pandang akademis dan praktis.

Lebih jauh, mereka juga merekomendasikan mahasiswa dan publik membaca buku tersebut. Sebab selain ditulis akademisi pengajar Hubungan Internasional, buku ditulis oleh diplomat yang berpengalaman. Terlebih di dalamnya dimuat kisah-kisah di balik layar diplomasi, tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh diplomat, serta kontribusi dan prestasi yang dicapai oleh penulis.

Sentimen: positif (99.6%)