PIKIRAN RAKYAT - Dinas Pendidikan DKI Jakarta memberi perhatian pada insiden nahas yang menimpa siswa kelas 6 SD yang tewas usai terjatuh dari lantai 4 sekolah di Jakarta Selatan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo mengatakan, pihaknya hadir mendampingi keluarga korban, bersama dengan sejumlah pemangku kepentingan untuk membantu pemulangan korban dari rumah sakit hingga pemulasaran jenazah.

"Ini sudah ada bu asisten kesra, saya dari Dinas Pendidikan dan dari Sudin juga ada. Yang jelas dari Pemprov DKI juga sudah ada. Nanti saya dan tim mengantarkan sampai ke rumahnya. Jadi, yang fokus pada saat ini adalah pendampingan ke keluarganya. Kita bantu apa yang bisa kita bantu," ucap Purwosusilo.

Meski belum terdengar adanya santunan untuk keluarga korban, Plt. Kadisdik itu menerangkan pihaknya senantiasa mengirim bantuan secara moril untuk meringankan beban yang ditinggalkan.

Baca Juga: Mahfud MD dan Khofifah Indar Parawansa Berpeluang Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Keduanya Kader NU

"Mau dibawa pulang, kemudian mau dimakamkan. Namanya bantu itu bisa materil, moril, segala macam, yang jelas tim kami sudah di sana," katanya.

Penyebab Kematian

Purwosusilo memastikan bila kematian siswa SDN 06 Pesanggrahan Jakarta Selatan itu bukan disebabkan perundungan melainkan murni kecelakaan.

"Tidak (dirundung), tidak begitu. Ini ada gurunya, ada kepala sekolahnya, ada dari Sudin, ada bapaknya, ada semua di sini," katanya.

Apa yang dikatakan Plt. Kadisdik tersebut senada dengan yang dibeberkan oleh Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Tedjo Asmoro.

Baca Juga: Codeblu dan Bang Madun Berdamai, Berpelukan hingga Pilih Saling Memaafkan

Kompol Tedjo mengatakan korban bukan melakukan percobaan bunuh diri karena mendapat perundungan oleh teman-temannya.

"Tidak lompat. Dia main-main di pilar terjatuh," katanya, saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, 26 September 2023.

"Lagi main main di pilar terjatuh. Iya bukan bunuh diri. Kan ada yang lihat juga posisi dia, di situ dari gurunya," ujarnya.

Informasi tersebut didapat dari pemeriksaan terhadap sejumlah saksi termasuk teman korban yang ada di sekolah.

"Tidak ada (perundungan). Sementara ini kita tanya-tanya, tidak ada itu di sekolah. Apalagi masih-masih anak SD. Tadi, kita juga tanya guru mereka," ujarnya.***