Anggaran Ratusan Triliun, Kinerja KUR Dipertanyakan
Keuangan News Jenis Media: Nasional
KNews.id – Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menilai masih banyak pengeluaran yang dianggap tidak perlu dalam Anggaran dan Pendapatan Negara (APBN) 2024, salah satunya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Itu jadi program andalan pemerintah tapi kalau saya lihat dari sisi sebagai ekonom itu tidak ada manfaatnya, pemborosan anggaran saja,” kata dia dalam diskusi Mini Talkshow Bedah APBN 2024, di Beranda Kitchen, Jakarta Rabu (20/9/2023).
Pemerintah dalam RAPBN 2024 memasukkan anggaran penyaluran KUR dalam anggaran Perlindungan Sosial. Bersama dengan subsidi perumahan, subsidi pupuk, dan lainnya, subsidi bunga KUR mendapatkan total anggaran senilai Rp 114,3 triliun. Piter mengatakan KUR memiliki sasaran untuk meningkatkan akses Usaha Mikro Kecil Menengah terhadap permodalan. Namun, dia menganggap penyaluran itu sia-sia karena belum banyak UMKM yang berhasil naik kelas.
Dia mengatakan sempat mengirimkan policy note kepada Presiden Jokowi terkait penyaluran KUR ini. Dalam catatannya, Piter meminta Presiden menghentikan penyaluran KUR tersebut. Piter mengungkapkan bahwa kerap terjadi penyalahgunaan KUR, sehingga UMKM tidak banyak menerima manfaat dari subsidi tersebut.
“Artinya angka yang ratusan triliun itu tidak banyak manfaatnya,” katanya.
Dalam diskusi yang sama, Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Wahyu Utomo penyaluran KUR memiliki beberapa tujuan. Pertama adalah meningkatkan akses permodalan, lalu memberdayakan UMKM agar bisa meningkatkan kelas bisnisnya.
“Kalau naik kelas, jangan pakai KUR lagi, pakai yang komersial,” ujarnya menanggapi kritikan Piter.
Dia mengatakan pemerintah tahun ini telah mendesain ulang penyaluran KUR agar lebih tepat sasaran. Menurut dia, untuk usaha super mikro maka besaran bunga yang harus dibayar hanya 3%. Sementara untuk kelas usaha mikro bunganya 6%. Menurut dia, apabila pengusaha kelas mikro itu kembali meminjam KUR, maka bunganya akan terus naik menjadi 7%, 8% dan 9%.
“Itu naik lagi di yang kelas kecil, dengan redesign ini KUR bisa lebih tepat sasaran, adil dan UMKM bisa meningkatkan kapasitasnya,” ungkap Piter. (Zs/CNBC)
Sentimen: positif (100%)