Sentimen
Negatif (98%)
23 Sep 2023 : 18.52
Informasi Tambahan

Institusi: Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Tokoh Terkait

Mata-mata Rusia Retas Sistem Ukraina, Cari Hal Ini

23 Sep 2023 : 18.52 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Mata-mata Rusia Retas Sistem Ukraina, Cari Hal Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata-mata Rusia dilaporkan menggunakan peretas untuk menargetkan sistem komputer di lembaga penegak hukum di Ukraina. Mereka melakukan ini untuk mengidentifikasi dan mendapatkan bukti terkait dugaan kejahatan perang Rusia.

Hal ini disampaikan Yurii Shchyhol, kepala pertahanan siber State Service of Special Communications and Information Protection of Ukraine (SSSCIP).

Ia mengatakan para peretas, yang bekerja di badan intelijen luar negeri, dalam negeri, dan militer Rusia, telah meningkatkan kampanye intrusi digital yang menargetkan kantor dan departemen Kejaksaan Agung Ukraina yang mendokumentasikan kejahatan perang.

-

-

"Ada perubahan arah, dari fokus pada fasilitas energi menuju institusi penegakan hukum yang sebelumnya tidak sering menjadi sasaran," kata Shchyhol, seperti dikutip Reuters, Sabtu (23/9/2023).

"Pergeseran ini, ke arah pengadilan, jaksa dan unit penegakan hukum, menunjukkan bahwa peretas mengumpulkan bukti tentang kejahatan perang Rusia di Ukraina dengan tujuan untuk menindaklanjuti penyelidikan Ukraina," tambahnya.

Kegiatan spionase ini akan ditandai dalam laporan SSSCIP mendatang. Laporan tersebut mengatakan para peretas juga berusaha mengumpulkan informasi intelijen tentang warga negara Rusia yang ditangkap di Ukraina.

Mereka bertujuan untuk membantu orang-orang ini menghindari penuntutan dan memindahkan mereka kembali ke Rusia. "Kelompok yang kami identifikasi terlibat dalam kegiatan ini adalah bagian dari badan intelijen GRU dan FSB Rusia," kata Shchyhol.

Sementara Shchyhol menolak untuk mengidentifikasi secara pasti unit mana yang menjadi sasaran kampanye peretasan, dengan alasan masalah keamanan. Jumlah insiden keamanan siber yang didokumentasikan oleh SSSCIP tumbuh sebesar 123% dalam enam bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan paruh kedua tahun 2022.

Shchyhol menyebut peretas Rusia memprioritaskan menargetkan badan-badan pemerintah dan mencoba mendapatkan akses ke server email mereka, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Kementerian Luar Negeri Rusia dan Dinas Keamanan Federal (FSB) belum buka suara terkait laporan ini.

Pada Selasa, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang berbasis di Belanda, mengatakan telah mendeteksi aktivitas tidak biasa di jaringan komputernya pada akhir pekan lalu. Hingga Jumat, masih belum jelas siapa yang berada di balik peretasan tersebut.

Pengadilan tersebut menjadi berita utama pada bulan Maret ketika mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin karena dicurigai mendeportasi anak-anak secara ilegal dari Ukraina. Kremlin menolak tuduhan tersebut dan yurisdiksi pengadilan.


[-]

-

Ukraina Menggila! Kapal Perang Rusia Diserang di Laut Hitam
(dce)

Sentimen: negatif (98.4%)