Sentimen
Negatif (96%)
22 Sep 2023 : 19.46
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cirebon, Gedong

Siraman Panjang Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Kasepuhan

22 Sep 2023 : 19.46 Views 3

JabarEkspress.com JabarEkspress.com Jenis Media: News

Siraman Panjang Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Kasepuhan

JABAR EKSPRES — Pasca pandemi, Keraton Kasepuhan mulai menggelar rangkaian menyambut maulid Nabi Muhammad SAW. Hari ini, 22 September 2023 dijadwalkannya siraman panjang, yang dilakukan langsung oleh abdi dalem keluarga Keraton Kasepuhan.

Siraman panjang dimulai pukul 06:30 WIB, alat makan yang dinamai tafsi dikeluarkan satu persatu dari tempat penyimpanannya atau Gedong Jimat. Tradisi siraman panjang berlangsung menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad, tafsi dikumpulkan di Bangsal Pungkuran, Keraton Kasepuhan.

Di Bangsal Pungkuran disediakan kolam kecil yang sudah berisi air, disana abdi dalem secara estafet mencuci sejumlah alat makan yang sudah dikeluarkan dari Gedong Jimat.

Patih Pangeran Raja Gumelar Surya Diningrat, menjelaskan jumlah alat makan yang akan digunakan saat peringatan Maulid Nabi Muhammad sebanyak 7 buah piring tafsi, puluhan piring pengiring, dan botol minyak wangi.

“Sebelum melakukan acara tradisi siraman panjang tetap kita harus berdoa kepada kanjeng nabi, memperingati hari lahirnya kanjeng nabi muhammad,” katanya, Jumat 22 September 2023.

BACA JUGA: Buruh Cuci di Cirebon Kesulitan Air Bersih, Polisi Hadiahkan Sumur Bor

“Tradisi siraman panjang, yaitu rangkaian acara untuk memperingati maulid nabi Muhammad,” katanya, Jumat 22 September 2023.

Sebanyak 7 piring tafsi ini usianya mencapai 6 Abad lamanya, sebelum digunakan 7 piring tafsi ini akan lebih dulu diarak.

“Tadi dicuci atau di siram, itu adalah peninggalan dari giring gusti sinuhun yang usianya sudah 6 abad yang nanti akan diarak pada saat puncak atau pelal atau disebutnya panjang jimat,” ujarnya.

Dijelaskannya, Panjang Jimat biasa diartikan Panjang yang diperingati sepanjang masa, dan Jimat itu siji kangge umat yaitu solawat.

“Dengan kita mendoakan dan bersolawat, mudah-mudaham mendapat berkahnnya,” ucapnya.

“Jadi saat mencuci itu kita juga sembari solawat, karena ditubuh kita ada 70 persen mengandung air, kita juga harus membersihkan bukan lahir saja tapi batin juga,” tambahnya.

Selain piring besar tafsi, piring pengiring juga tidak lepas ikut dibersihkan dalam prosesi siraman panjang.

“Ada piring pengiring yang jumlahnya 38, ada juga khong atau guci 2, dan juga ada tempat untuk mawar atau minyak wangi,” bebernya. (Mg7)

Sentimen: negatif (96.8%)