LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Pada 20 September 2023 Beredar sebuah video pembangunan patung sang proklamator Republik Indonesia di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Video tersebut diunggah oleh akun instagram Terang Media dengan caption "Patung Bung Karno di Banyuasin viral karena disebut tak mirip. menurut kalian mirip gak nih".

Patung tersebut dibangun di kawasan Bung Karno Sport Center di Jalan Lintas Kecamatan Banyuasin III, Banyuasin, Sumsel.

Patung tersebut dikritik warganet lantaran dinilai tidak mirip sama sekali dengan bung Karno.

Dana yang dihabiskan untuk membangun patung tersebut dikabarkan mencapai 16 milyar, tidak masuk di akal bukan?

Baca Juga: Terlibat Korupsi Bandung Smart City, Yana Mulyana Resmi Dipecat, Pj Wali Kota Bandung yang Baru Dilantik

"16M buat patung doang???? Trus dibongkar lg mau pakai Dana brp lg ??? Indahnya negriku ini kalo dah masalah duit mah ada aja yg diakal2in", ditulis oleh akun @t.m.vincci.

"Dana dr pusat 16 M turun ke kontraktor 400 juta ", ditulis oleh akun @iermanatalia03. komentar tersebut memili arti "Dana dari pusat 16 Milyar tapi turun ke kontraktor hanya 400 juta.

Dalam Video tersebut tertulis bahwa pembangunan patung Bung Karno tersebut telan dana hingga 16 milyar.

Sumber lain menyebut bahwa pembangunan tersebut senilai 500 Juta Rupiah.

LPSE Banyuasin, pembangunan patung tersebut tercatat dalam tender proyek pembangunan merk, patung Bung Karno, dan aksesoris dengan pagu anggaran Rp 500 juta bersumber dari APBD tahun 2023.

Baca Juga: Sedang Panas Mengenai Korban Bunuh Diri Akibat Pinjol, Content Creator Ini Tirukan Iklan Pinjol Versi Jujur

Kepala Dinas PUPR Banyuasin, Ardi Arpani menyebut bahwa pembangunan patung tersebut belum sepenuhnya selesai, dan jika tidak sesuai ia akan meminta pihak ketiga untuk membongkarnya.

"Jika nanti pembangunan patung itu tidak sesuai kami akan meminta pihak ketiga untuk membongkarnya," ujarnya.

Setelah melihat video tersebut banyak warganet menilai bahwa terjadi dugaan korupsi anggaran dana dalam pembangunan patung Bung Karno tersebut.

Alasannya yaitu dalam video tertulis 16 Milyar sedangkan dalam catatan tender hanya 500 Juta rupiah.***