AYOBANDUNG.COM - Rabu, 20 September 2023, menjadi hari bersejarah dalam perjalanan karier politik Yana Mulyana, Wali Kota Bandung nonaktif.

Pada hari tersebut, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara resmi memberhentikannya dari jabatannya dengan status tidak hormat.

Keputusan ini diumumkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, dalam sebuah acara pelantikan enam Pejabat Juga Wali Kota dan Pejabat Juga Bupati di Gedung Sate, Bandung.

Bey Machmudin membacakan surat keputusan Kemendagri yang menyatakan pemecatan Yana Mulyana dengan alasan terlibat dalam kasus korupsi Bandung Smart City.

Baca Juga: Tabel Gaji PNS Single Salary 2024 untuk Jabatan Pimpinan, Administrasi dan Fungsional, Tunjangan Dilebur!

"Memberhentikan dengan tidak hormat saudara H. Yana Mulyana dari jabatannya sebagai Wali Kota Bandung sisa masa jabatan 2018—2023. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Agustus 4, 6, 11, dan 20 September 2023. Ditandangani Tito Karnavian (Mendagri)," kata Bey Machmudin dikutip dari Suara.com.

Menanggapi putusan tersebut, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Benni Irwan, menyatakan bahwa ini adalah hasil dari proses hukum yang telah dijalani.

"Itu ada proses hukum, ya, yang dilewati, jadi Kementerian Dalam Negeri hanya mengikuti proses hukum," ungkap Benni.

Rekam Jejak Yana Mulyana

Yana Mulyana adalah seorang politisi dan pengusaha yang lahir di Bandung pada tanggal 17 Februari 1965.

Ia adalah putra seorang mantan Tentara Nasional Indonesia dengan darah Jawa, Supardjo.

Setelah lulus dari SMA Negeri 5 Bandung, Yana meraih gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Islam Nusantara, Bandung, pada tahun 2003.

Baca Juga: Dipecat dari Wali Kota Bandung, Yana Mulyana Justru Ucapkan Kata Ini, Sadar?

Sebelum terjun ke dunia politik, Yana adalah seorang pengusaha properti dan sempat memiliki radio swasta di Bandung.

Yana adalah kader partai Gerindra dan pernah menjabat sebagai Ketua HIPMI Jawa Barat.

Namun, pada tanggal 14 April 2023, Yana Mulyana diamankan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT).

OTT yang dilakukan oleh KPK terhadapnya terkait dengan kasus pidana suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet.

Sebelum terlibat dalam kasus korupsi ini, Yana sempat terlibat dalam kontroversi dengan pendukung Persib, Bobotoh, terkait Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Pada tahun 2022, Yana menyatakan bahwa GBLA tidak bisa segera digunakan sebagai markas Persib, yang membuat gempar di kalangan Bobotoh di media sosial.

Baca Juga: Lowongan Kerja Magang BUMN PT Bank Mandiri, Terbuka untuk SMA dan SMK

Meskipun pada awalnya Bos Persib, Teddy Tjahjono, mengklaim bahwa pihaknya telah mendapat dukungan dari Wali Kota Bandung dan Pemkot untuk menggunakan Stadion GBLA, Yana kemudian memberikan klarifikasi melalui akun Instagramnya.

Dia menyatakan bahwa penjelasannya bukan untuk menentukan siapa yang benar atau salah dalam masalah Stadion GBLA, melainkan untuk memberikan respon terhadap proses yang dilakukan oleh Pemkot Bandung terkait pengelolaan stadion tersebut.

Selanjutnya, Yana juga mulai menelusuri status administrasi Stadion GBLA sebagai bagian dari upayanya untuk memahami permasalahan yang ada.***