Sentimen
Positif (80%)
20 Sep 2023 : 15.44
Informasi Tambahan

Institusi: UGM

Kab/Kota: Sleman

Kasus: korupsi

Melihat Capres Berkaca: Anies Tanpa Teks, Ganjar Interaktif, Prabowo Berapi-api

20 Sep 2023 : 15.44 Views 2

Gatra.com Gatra.com Jenis Media: Nasional

Melihat Capres Berkaca: Anies Tanpa Teks, Ganjar Interaktif, Prabowo Berapi-api

Sleman, Gatra.com -Tiga bakal calon presiden Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto memaparkan gagasannya untuk maju di pemilihan presiden. Ketiganya juga berbicara pada diri sendiri dan melakukan refleksi diri atas kiprahnya selama ini.

Hal itu mengemuka di acara "Tiga Bacapres Bicara Gagasan" yang digelar Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama program Mata Najwa, Selasa (19/9). Sejak sore, ketiga bakal capres bergantian tampil memaparkan pemikiran dan menjawab pertanyaan audiens dari sekitar 4.000 penonton yang hadir di auditorium UGM.

Tampil di giliran pertama, Anies menyampaikan gagasan perubahan yang diusungnya. "Perubahan bukan membatalkan tapi memperkaya. Tidak berhenti tapi ditambahkan," paparnya.

Anies mencontohkan perubahan itu misalnya soal warga yang berhak mendapat keuntungan sepanjang waktu atas tanah mereka yang dibebaskan untuk jalan tol, tak hanya ganti rugi di awal.

Ia juga menyebut rendahnya skor kebebasan berekspresi yakni di kisaran 5-6 poin. "Selama kita menulis tentang Indonesia masih harus menggunakan Wakanda, maka skor kita masih rendah," kata Anies mengacu negeri fiksi di film Marvel itu.

"Selama kita masih harus menggunakan nama-nama selain kita sendiri untuk mengungkapkan apa yang menjadi pikiran kita maka skor kita masih rendah," lanjut bacapres yang diusung Partai Nasdem, PKB, dan PKS ini.

Anies tampil tenang tanpa menunjukkan gagasannya ke wujud visual di layar seperti dua bacapres lain. Penjelasan mantan Gubernur DKI Jakarta ini lebih makro, tanpa detail masuk ke teknis.

Di depan penonton di UGM yang mayoritas mahasiswa, ia menuai aplaus saat memberi perhatian pada isu-isu anak muda, seperti soal generasi sandwich dan perhatian pada warga dengan penghasilan UMP + 10 persen yang kerap diabaikan ketimbang warga miskin.

Di pengujung acara, sebagai bagian acara ini, Anies diminta berbicara kepada dirinya sendiri di depan cermin. Anies menceritakan masa kecilnya di Jogja dan kuliah di UGM serta pesan dari ibunya. "Yang kita miliki hanya nama baik, jaga nama baik itu," kata Anies.

Adapun eks Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tampil lebih sistematis dengan menerangkan tiga program utama yang dijabarkan ke masing-masing poin.

Namun Ganjar lebih banyak menjawab soal klarifikasi beberapa hal, seperti relasinya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga beberapa kontroversinya seperti soal tayangan azan.

Ia membantah dirinya bermain politik identitas. Namun ia menyebut penampil tayangan itu juga pasti memiliki kepentingan. "Saya hanya menunjukkan diri saya sendiri. Sata suka lari, komunikasi dengan masyarakat. Ini sikap-sikap saya. Dalam sejarah saya, saya tidak pernah menggunakan politik identitas," ujar bacapres koalisi PDIP ini.

Soal relasinya dengan Ketum PDIP, ia berani berbeda pandangan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus diperkuat."Saya sepakat KPK dikuatkan," ujarnya.

Ganjar tak menyinggung pernyataan lengkap Megawati itu dalam konteks KPK sebagai lembaga adhoc atau sementara. Ia memaparkan, pemberantasan korupsi menjadi salah satu program utamanya, terutama dalam penegakan hukum. Menurut dia, program ini memiliki tantangan dari sisi aktor, lembaga, sistem, dan aturannya.

Untuk itu, Ganjar memaparkan, solusi utamanya adalah penguatan lembaga penegak hukum. "Solusinya penguatan untuk KPK, kejaksaan, dan kepolisian," kata Ganjar yang menegaskan bahwa penguatan itu termasuk pada kepolisian.

Ganjar tampil dengan mimik dan gestur lebih atraktif. Pada beberapa sesi, ia terasa ofensif dengan membalik pertanyaan ke presenter Najwa Shihab. Ia juga coba menjawab secara interaktif dengan turun ke panggung dan berdialog langsung mahasiswa-- meski pada beberapa substansinya tak memuaskan.

Saat berdialog di depan cermin, ia juga menyinggung amanah orang tuanya untuk memegang jabatan dengan baik. "Jabatan jangan kamu kejar. Kalau itu takdirmu, laksanakan dengan baik. Jangan pernah korupsi," imbuhnya.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbicara di sesi terakhir dan mengusung mimbar khusus ke panggung untuk tempat dia berorasi. Memaparkan 17 programnya dengan penuh semangat, ia berkali-kali menyinggung jatah waktu paparan yang hanya 10 menit. "Harusnya butuh 3 jam ini," kata dia dengan mimik bercanda.

Prabowo formal dan kaku saat berpidato, tapi terlihat rileks saat berinteraksi dengan presenter dan kala menjawab pertanyaan. Saat menyoal alokasi waktu ia sempat mengatupkan tangan dan membungkuk ke Najwa. Kali lain, sambil tersenyum, ia menggerakkan tangan bak pemain silat usai mampu menjawab pertanyaan.

Prabowo juga mengklarifikasi beberapa hal, seperti membantah bahwa dia menampar dan mencekik Wakil Menteri Pertanian di rapat kabinet yang isunya menyebar di media sosial.

"Saya juga kaget. Itu jelas tidak benar. Tidak pernah ada rapat. Saya juga jarang bertemu Wamentan. Urusan sepintas saja. Aku ini menteri jadi urusannya sama menteri. Hubungan saya dengan Pak Yasin Limpo (Mentan)," ujarnya.

Bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju itu merasa sudah sering difitnah, bahkan lebih parah. "Saya tidak mengerti ini ulah siapa. Saya ini sudah pernah difitnah lebih gawat lagi. Biasanya fitnah yang semakin kejam itu balik ke yang bikin fitnah," paparnya.

Prabowo juga menjawab ulah rekan koalisinya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang bagi-bagi duit. "Saya tahu beliau orang baik dan pengusaha. Dia tidak nyapres, nyagub, nyabup, atau mau jadi wali kota. Itu sedekah," jawab Prabowo yang diserbu sorakan dari penonton.

Prabowo juga mengakui dirinya sebagai bakal capres terkaya dengan harta Rp2 triliun. "Saya jadi penguasa 20 tahun lebih. Saya kadang juga hidup dari jual aset," katanya.

Ihwal kebebasan berekspresi Prabowo memberi skor tertinggi dibanding Anies dan Ganjar. Ia mengakui tidak tahu persis pro kontra penerapan UU ITE yang ditengarai menekan kebebasan berpendapat. Ia menduga hal itu untuk mencegah maraknya hoaks dan ujaran kebencian.

Di antara 17 programnya, Prabowo satu-satunya bakal capres yang menyebut cita-cita Indonesia untuk ikut Piala Dunia. Saat dihadapkan cermin, Prabowo juga memilih bercerita dengan menghadap ke hadirin.

"Saya mengalami sendiri, bangsa saya dibilang tinggal di pohon. Saya ingin bangsa ini bermartabat. Adik-adik memakai produk-produk buatan bangsa sendiri. Itu cita-cita saya," lanjutnya sambil bergeser ke depan cermin untuk memberi hormat.

 

25

Sentimen: positif (80%)