JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengaku keberatan dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang mengurangi jumlah petugas haji Indonesia dari 4.200 menjadi 2.000 orang untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024/1445 Hijriah.

Sementara itu, kuota jemaah haji asal Indonesia tidak dikurangi, artinya masih tetap 221.000 orang.

"Kebijakan pemerintah Saudi mengurangi jumlah petugas haji menjadi tinggal 2.000 tentu ini persoalan dengan jumlah jemaah haji kita yang besar," kata Yaqut ditemui selepas penutupan Konferensi Besar dan Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU), Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Menag Berencana Bikin Jemaah Bisa Cicil Biaya Naik Haji

Ia mengeklaim akan segera terbang ke Arab Saudi setelah proses pembahasan, atau mungkin di tengah pembahasan bersama DPR RI.

Ia ingin menjelaskan kepada pemerintah Arab Saudi bahwa jumlah itu akan membuat rasio petugas dengan jemaah haji asal Indonesia tidak ideal.

"Kalau (petugas haji Indonesia hanya) 2.000, (maka rasio petugas per jemaah haji Indonesia) hanya 1 banding 100," ucap Yaqut.

Baca juga: Menag Usul Masa Tinggal Jemaah Haji Diperpendek Jadi 35 Hari

Sementara itu, Yaqut berharap agar rasio tersebut bisa ditekan ke angka 1 banding 50. Syukur-syukur, lanjutnya, bisa 1 banding 25.

"Itu ukuran ideal menurut penghitungan kami," tambah Yaqut.