Sentimen
Negatif (66%)
20 Sep 2023 : 04.03
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Cipinang, Jatinegara, Bali Mester

Jokowi Harap Harga Beras Kembali Normal

20 Sep 2023 : 11.03 Views 2

Tirto.id Tirto.id Jenis Media: News

Jokowi Harap Harga Beras Kembali Normal
tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Pasar Bali Mester Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023). Dalam kunjungannya Jokowi menjelaskan, pemerintah telah melakukan operasi pasar dengan menggelontorkan beras ke ritel dan Pasar Induk Beras Cipinang untuk mendorong stabilisasi harga.

"Kami harapkan mungkin dalam dua minggu, tiga minggu ini akan mulai dipasarkan, sudah mulai turun. Meskipun memang sudah turun sedikit. Kami harapkan turun dan kembali normal karena stoknya ada," kata Jokowi dikutip dari Antara.

Sementara itu, dia mengakui saat ini harga beras di pasaran belum stabil. El Nino kata Jokowi menjadi salah satu penyebab berkurangnya stok beras. Dia menuturkan, stok beras nasional saat ini ada 1,6 juta ton dan sedang dalam perjalanan sebanyak 400 ribu ton.

Jokowi pun mengklaim pemerintah tidak khawatir dengan fenomena kekeringan produksi karena stok saat ini masih tersedia.

"Artinya, nanti ada stok 2 juta [ton]. Itu pun masih akan kami tambah lagi 1 juta (ton) untuk memastikan bahwa stoknya itu ada, sehingga kita tidak khawatir karena kekeringan produksi turun. Ada stoknya," tegasnya.

Dalam kunjungannya di Pasar Bali Mester Jatinegara, Jokowi meninjau pedagang di los basah area penjualan daging dan ayam serta cabai dan bumbu dapur lain. Selain meninjau harga dan pasokan bahan pokok, Jokowi juga menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat dan pedagang.

Untuk diketahui, Anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika membeberkan penyebab kelangkaan beras yang kemudian memunculkan kenaikan harga. Salah satunya disebabkan penurunan lahan tanam.

"Permasalahannya di hulu, luas lahan pertanian yang terus menurun. BPS mengatakan ada 200.000 hektar setiap tahun lahan pertanian itu menurun," ujarnya, Jakarta, Senin (18/9/2023).

"Ini akan menggerus pencapaian peningkatan produksi pertanian, ada keterbatasan sarana pertanian, khususnya pada beras, permasalahan benih," lanjutnya.


Sentimen: negatif (66%)