Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan Leiden University berencana membangun pusat studi bernama Airlangga Institute for Indian Ocean Crossroad.

Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development (RCID) mengatakan pada Selasa (7/3/2023), bahwa pembangunan pusat studi ini merupakan kelanjutan dari kunjungan Mohammad Nasih Rektor Unair ke Leiden University September 2022 lalu.

“Saat mengunjungi Leiden University, rektor Unair telah berdiskusi dengan International Institute for Asian Studies (IIAS) di sana mengenai pendirian pusat studi Asia di Unair,” jelas Nyoman.

Pusat studi yang akan dibangun ini nantinya tidak hanya fokus pada studi sosial dan politik, melainkan juga akan ada berbagai disiplin ilmu yang lain.

Pada awal pendiriannya, pusat studi ini akan menjalankan aksinya dengan Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

“Kami akan memulai pusat studi ini dengan 4 rumpun ilmu tapi kedepannya hal ini akan bertambah rumpun ilmu lagi. Di masa depan kami ingin pusat studi ini menjadi pengembangan ilmu multidisiplin,” terang Nyoman.

Prof Nyoman percaya bahwa kerjasama ini akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

“Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada penelitian akademik. Selain itu secara optimal bisa bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Leiden University telah mengirimkan utusannya, Marrik Bellen, ke Unair untuk melakukan diskusi pada Senin (6/3/2023). Pimpinan Leiden University juga mengirimkan 24 delegasi yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu.

“Kunjungan ke Indonesia sudah terencana sejak lama namun tertunda karena Covid-19. Nantinya kunjungan pertama akan dilakukan ke Unair,” ungkap Marrik. (ihz/ipg)