17 September 2023 11:20 WIB

Partai Demokrat sedang menjajaki koalisi penyokong bacapres Ganjar dan Prabowo.

Agus Harimurti Yudhoyono (instagram/agusyudhoyono)

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Partai Demokrat memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) setelah NasDem menjodohkan Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin IskAndar pada Pilpres 2024. PKS pun berharap Demokrat kembali agar koalisi semakin kuat.

Namun, harapan PKS itu pupus usai Demokrat memastikan tak akan berbalik arah. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Bakomstra Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

“Mari kita berjuang masing-masing sesuai dengan pilihan kita,” kata Herzaky kepada wartawan, Sabtu (16/9/2023).

Tim Pemenangan Anies-Cak Imin Masih Digodok, Sudirman Said: Bukan Seperti Superman Tapi Avangers

Demokrat menghargai keputusan PKS untuk setia kepada Anies, terlebih saat eks Gubernur DKI Jakarta itu dipasangkan dengan Cak Imin. Saat ini, Demokrat memiliki opsi untuk bergabung ke koalisi pendukung Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.

“Ke manapun akan melangkah, tentu untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara. Kami akan terus memperjuangkan perubahan dan perbaikan sesuai dengan amanah yang telah diberikan oleh rakyat yang selama ini kami temui di berbagai pelosok Indonesia,” tambah Herzaky.

Sebelumnya, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi meminta Demokrat meredam kekecewaan terkait perjodohan Anies-Cak Imin. Dia mengajak Demokrat untuk bergabung lagi di KPP.

“Masa sih mau marah-marahan terus. Janganlah emosi berkepanjangan, janganlah, tetapi kita nggak bisa memaksakan. Kalau sudah putus apa boleh buat,” kata Aboe Bakar di DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (15/9).