Sentimen
Negatif (80%)
17 Sep 2023 : 09.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tanah Abang

Beda Pendapat Menteri soal Tren Belanja di Platform Global, Picu Persaingan Tidak Sehat UMKM dan Produk Impor

17 Sep 2023 : 09.45 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Beda Pendapat Menteri soal Tren Belanja di Platform Global, Picu Persaingan Tidak Sehat UMKM dan Produk Impor

PIKIRAN RAKYAT - Tren live shopping menyita perhatian publik lantaran sukses membuat para pedagang meraup keuntungan besar dalam waktu singkat. Di live shopping, baik penjual maupun pengelola platform kerap menawarkan voucher diskon yang nominalnya cukup menggiurkan.

Sayangnya, live shopping yang populer di masyarakat kebanyakan berasal dari platform global. Selain itu, produk yang dijual pun banyak yang berasal dari luar negeri alias produk impor.

Secara tidak langsung, kondisi ini mengancam eksistensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Para pedagang di pusat perbelanjaan tradisional salah satunya Pasar Tanah Abang, khawatir usahanya akan mati imbas tren ini.

Kekhawatiran juga turut dirasakan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki. Teten menilai, mudahnya produk impor masuk ke Indonesia membuat UMKM sulit bersaing.

Baca Juga: Kades Ngadisari Singgung Masalah Moral Usai Terima Permohonan Maaf Calon Pengantin yang Pakai Flare di Bromo

"Produk UMKM di online enggak bisa bersaing dengan produk impor. 80 persen penjual/seller di online menjual produk impor terutama dari China," ucap Teten dalam keterangan tertulisnya.

Merespons fenomena tersebut, pemerintah mulai mewacanakan pelarangan platform asal China, yakni TikTok Shop. Persaingan harga yang tidak sehat semakin nampak, usai TikTok meluncurkan fitur tersebut.

Menparekraf Tak Setuju TikTok Dilarang di Indonesia

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno kurang setuju jika TikTok Shop dilarang di Indonesia. Menurutnya, kehadiran platform ini tidak mengancam keberadaan UMKM.

Sandi justru khawatir larangan penggunaan TikTok secara total berisiko mengganggu UMKM yang terlanjur mempromosikan produknya di sana. Terlebih, jumlah pengguna TikTok di Indonesia sudah melebihi angka 100 juta. 

Baca Juga: Teten Masduki Soroti Tren Live Shopping yang Ancam Pedagang Pasar, Aplikasi Digital untuk UMKM Masih Terbatas

"Kalau total ban, pasti akan menghasilkan disrupsi yang terlalu besar pada saat ini," kata Sandi.

Kini pihaknya tengah membahas regulasi TikTok agar tidak merugikan UMKM sekaligus mencegah dampak negatif lain.

Sandi bertekad mendorong UMKM untuk bisa memanfaatkan media sosial termasuk TikTok untuk mengembangkan usaha.

"Regulasinya sedang digodok, tapi tentunya berpihak kepada UMKM," kata Sandi.

Menparekraf berjanji regulasi ini nantinya bisa memberdayakan UMKM hingga menciptakan lapangan keja baru bagi masyarakat Indonesia.***

Sentimen: negatif (80%)