Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kasus: HAM
Tokoh Terkait
Buntut Konflik Rempang, Ustaz Abdul Somad dan Habib Rizieq Syihab Disebut Marah Besar
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Konflik akibat penggusuran di Rempang, Riau kini jadi perhatian publik. Kritikus Faizal Assegaf menyebut dua ulama kenamaan di Indonesia marah besar atas peristiwa itu.
“Ustadz Abdul Somad dan Habib Rizieq Syihab serukan umat Islam bersatu membela hak bangsa Melayu atas kepemilikan tanah. Tragedi berdarah di Rempang adalah pelanggaran HAM berat,” kata Faizal dikutip dari unggahannya di X, Jumat (15/9/2023).
Ustadz Abdul Somad yang berdarah Melayu, kata Faizal menyerukan bangsa Melayu bersatu. Begitu pula Habib Rizieq.
“Kedua tokoh ulama berpengaruh itu hadir di tengah rintihan dan kesedihan rakyat. Satu sikap dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, mendesak Jokowi agar proyek Rempang Eco-City di Batam dicabut,” ucapnya.
Peristiwa tersebut, kata dia menunjukkan watak otoriter Jokowi yang telah menyulut konflik sesama anak bangsa. Demi memuluskan agenda investor, rakyat dan aparat dibenturkan. Gambaran kekuasaan yang sangat jahat, keji dan haus darah.
“Tidak hanya di Rempang, tapi tindakan represif di era kekuasaan Jokowi nyaris tanpa henti dipertontonkan. Penangkapan, penggusuran dan aneka kriminalisasi pada rakyat semakin menyobek hati,” terangnya.
Tidak sampai disitu, Faizal menyebut Ekonom senior Prof. Anthony Budayawan juga menuding cara Jokowi memukuskan investasi serupa kejahatan kolonialis. Karenanya ia menilai wajar bila rakyat Melayu terusik, sangat marah, turun ke jalan melakukan perlawanan.
“Tapi lucunya Jokowi dan pembantunya terkesan ngeyel. Tidak punya hati nurani. Sangat ngotot membela bobroknya kebijakan yang telah dibuat. Ihwal itu membuat rakyat tambah gusar,” pungkasnya.
Menurutnya, kasus Rempang hanyalah satu dari aneka problem krusial kepemilikkan tanah rakyat di Indonesia. Ironinya, telah memposisikan rezim Jokowi sebagai bulldozer ganas untuk melayani kepentingan oligarki.
“Hentikan praktek ketidakadilan terhadap rakyat!” tandas Faizal.
(Arya/Fajar)
Sentimen: negatif (100%)