Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Taspen
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Usai Istri Dirut PT Taspen Rina Lauwy Diperiksa KPK, Muncul Dugaan Korupsi Terkait Asuransi Uang Pensiun
Keuangan News Jenis Media: Nasional
KNews.id – Rina Lauwy, mantan istri Antonius Kosasih selaku Dirut PT Taspen, memenuhi panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Disinyalir, KPK sedang melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya korupsi di PT Taspen.
“Saya hadir memenuhi undangan dari KPK untuk menjawab beberapa pertanyaan mengenai adanya tindak dugaan korupsi di PT Taspen periode 2018-2022,” ujar Rina dikutip dari Jawapos.
Alexander Marwata selaku Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui bahwa KPK sedang mengusut dugaan adanya korupsi di PT Taspen. Alexander menduga korupsi tersebut terkait dengan masalah asuransi di PT Taspen.
“Biasanya kalau Taspen atau perusahaan asuransi itu terkait asuransi,” ungkap Alexander dikutip dari Jawapos.
Adanya dugaan korupsi di PT Taspen terkait asuransi uang pensiunan diketahui usai KPK memeriksa Rina Lauwy. Alexander pun mengatakan bahwa pihaknya akan mendalami dugaan korupsi terkait asuransi uang pensiunan di PT Taspen.
“Ya kalau pensiunan Taspen itu kan uang pensiun semua,” kata Alexander.
KPK memeriksa Rina Lauwy mengenai peran Antonius Kosasih selaku mantan suaminya ketika menjabat sebagai Direktur Investasi di PT Taspen pada periode 2018-2022.
“Jadi tujuan saya hari ini datang ke KPK adalah untuk memenuhi panggilan tersebut,” kata Rina.
“Yang diperiksa adalah periode 2018-2022, di mana Pak Kosasih sudah masuk ke dalam PT Taspen yang saat itu sudah menjabat sebagai Direktur Investasi, kemudian jadi Dirut,” lanjutnya.
Rina mengungkapkan, KPK belum menetapkan tersangka dalam panggilan pemeriksaan.
“Belum ada tersangka, masih dilakukan penyelidikan,” ungkap Rina.
Alexander Marwata pun belum bisa menjelaskan secara lengkap mengenai Adanya dugaan Korupsi di PT Taspen Terkait Asuransi Uang Pensiun karena KPK masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. (Zs/AB)
Sentimen: negatif (86.5%)