Sentimen
Negatif (99%)
16 Sep 2023 : 17.10
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Lamongan

Kasus: covid-19, kebakaran

Tokoh Terkait
AKBP Miko Indrayana

AKBP Miko Indrayana

Yuhronur Efendi

Yuhronur Efendi

Inilah Langkah Pemkab Lamongan untuk Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

17 Sep 2023 : 00.10 Views 2

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

Inilah Langkah Pemkab Lamongan untuk Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama jajaran TNI dan POLRI melakukan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi yang bisa memicu berbagai jenis bencana hidrometeorologi saat memasuki musim penghujan.

Sehubungan dengan hal itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi juga mengerahkan semua unsur aparat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin puting beliung, hingga badai tropis lainnya.

Arahan tersebut disampaikan Bupati YES, sapaan akrab Bupati Lamongan saat memimpin Apel Gelar Pasukan dan Peralatan dalam rangka Antisipasi Menghadapi Bencana Alam Tahun 2021 di Alun-alun Kabupaten Lamongan, Senin (25/10/2021). Turut mendampingi Dandim 0812 Letkol Inf Sidik Wiyono dan Kapolres AKBP Miko Indrayana.

Saat Bupati YES, Dandim 0812 Letkol Inf Sidik Wiyono dan Kapolres AKBP Miko Indrayana menghadiri Apel Gelar Pasukan dan Peralatan dalam rangka Antisipasi Menghadapi Bencana Alam 2021, di Alun-alun Lamongan, Senin (25/10/2021).

Selanjutnya Bupati YES juga mengungkapkan, bahwa intensitas bencana alam hidrometeorologi yang masih terus terjadi dan ada kecenderungan meningkat eskalasinya sangat dipengaruhi oleh adanya perubahan iklim global yang tidak bisa dipungkiri.

Bahkan, berdasarkan data BMKG, musim hujan saat ini dimungkinkan mengalami peningkatan intensitas curah hujan, dikarenakan adanya fenomena anomali cuaca, dengan ditandai munculnya fenomena La Nina yang dapat memicu peningkatan curah hujan hingga 20 sampai 70 persen.

“Melihat besarnya ancaman bencana alam hidrometeorologi tersebut, maka kita perlu terus meningkatkan kewaspadaan, terlebih saat ini akan memasuki musim penghujan, di mana berdasarkan data dari BMKG wilayah Jawa Timur, musim penghujan sebagian besar akan terjadi pada bulan November dan puncaknya akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari tahun 2022,” ujarnya.

Saat Bupati YES, Dandim 0812 Letkol Inf Sidik Wiyono dan Kapolres AKBP Miko Indrayana menghadiri Apel Gelar Pasukan dan Peralatan dalam rangka Antisipasi Menghadapi Bencana Alam 2021, di Alun-alun Lamongan, Senin (25/10/2021).

Oleh sebab itu, lanjut Bupati YES, Pemerintah Daerah melalui Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mempersiapkan berbagai keperluan yang dicek langsung Bupati YES, mulai dari kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), pengecekan secara detail sarana dan prasarana, hingga kondisi trnsportasi yang akan digunakan untuk memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat agar terhindar dari resiko bencana.

“Kita semua berkewajiban melakukan antisipasi untuk meminimalisir dampak-dampak yang akan timbul dari bencana tersebut. Ini merupakan bentuk wujud komitmen kita bersama, siap siaga menghadapi bencana alam serta memberikan bantuan secara optimal kepada masyarakat yang tidak bisa dihindari terdampak bencana,” imbuhnya.

Sebagai informasi, bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin. Bencana yang termasuk bencana hidrometeorologi antara lain kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, El Nino, La Nina, longsor dan berbagai bencana lainnya.

“Karena masih dalam suasana pandemi, tentunya semua harus sudah disesuaikan dengan protokol kesehatan, sehingga diharapkan nantinya dalam penanganan bencana alam tidak memunculkan klaster baru dalam penyebaran Covid-19,” pungkasnya. [riq/but]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks


Post navigation

Sentimen: negatif (99.6%)