Cak Imin menilai pernyataan Yaqut tak perlu ditanggapi.

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas soal memilih ‘Amin bid’ah’ tengah menjadi perbincangan. Pasalnya tak sedikit yang mengaitkan ‘Amin’ itu dengan akronim salah satu bakal paslon Pilpres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).

Sekadar informasi, bid’ah merupakan perbuatan yang dikerjakan tak sesuai dengan contohnya, termasuk menambah atau mengurangi ketetapan Al-Qur’an dan hadis.

Keriuhan yang timbul buntut ucapan Yaqut itu merambat sampai pihak yang bersangkutan. Muhaimin atau Cak Imin selaku bacawapres Anies menganggap pernyataan memilih ‘Amin bid’ah’ itu tak substansial. Oleh karena itu, ia enggan menanggapinya.

Menag Bercanda yang Pillih Amin Bidah, PKB: Rakyat Sudah Cerdas!

“Apa perlu ditanggapi? Enggak ada substansinya. Tidak perlu ditanggapi,” kata Cak Imin di kawasan TMII, Jakarta, Kamis (14/9).

Tak ada niatan Cak Imin untuk menegur Yaqut yang juga kader PKB. Ia justru menilai Yaqut punya hak kebebasan berbicara, sebagaimana prinsip demokrasi yang dianut Indonesia.

“Demokrasi kan begitu, kebebasan siapa pun boleh ngomong apa pun. Itu kan pilihan politik. Setiap orang memiliki pilihan politik,” jelasnya.

Adapun pernyataan memilih ‘Amin bid’ah’ terlontar saat Yaqut membuka orientasi PPPK Kemenag RI di Surabaya. Ia menyentil nama Kepala Balitbang Diklat Kemenag Prof Amin Suyitno yang lantas disangkutkan dengan situasi politik saat ini.

“Saya nggak tahu ya, saya curiga, biasanya panggil Pak Yitno, bukan Amin Suyitno. Jangan-jangan ada capres singkatannya amin,” kata Yaqut dalam sambutannya, Rabu (13/9).

“Tapi saya nggak pilih itu (Amin) pak, jelas ya? Masih ada yang pilih itu bid’ah,” lanjutnya.

Namun, ketika disinggung awak media soal keterkaitan Amin dengan bakal paslon Anies-Cak Imin, Yaqut mengaku tak punya arah ke sana. Ia menegaskan bahwa Amin itu nama orang.

“Tidak ada hubungannya (Amin dengan Anies-Cak Imin),” tegasnya selepas acara.