AYOBANDUNG.COM - Perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat pada tahun 2024 semakin mendekat, dan dinamika politik di provinsi ini semakin intens.

Salah satu nama yang muncul sebagai pesaing kuat bagi petahana saat ini, Ridwan Kamil, adalah Dedi Mulyadi.

Menurut pengamat politik, Firman Manan, Dedi Mulyadi adalah satu-satunya kandidat yang memiliki potensi besar untuk menjadi pesaing serius dalam Pilgub 2024.

Firman Manan menjelaskan bahwa berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh timnya, elektabilitas Ridwan Kamil memang saat ini berada di puncak dengan persentase yang sangat tinggi, mencapai lebih dari 40 persen.

Baca Juga: Selain Jajal KCJB, Jokowi Ujicoba Kereta Feeder dari Stasiun Padalarang ke Bandung

Hal ini didukung oleh statusnya sebagai petahana dan tingkat kepuasan masyarakat Jawa Barat yang cukup tinggi, mencapai 86 persen.

Namun, Dedi Mulyadi juga tidak bisa diabaikan begitu saja.

Meskipun elektabilitasnya berada di bawah Emil, seperti yang biasa Ridwan Kamil disapa, yakni sekitar 20-an persen, namun Dedi Mulyadi memiliki keunggulan tersendiri.
Partai Gerindra, yang menjadi basis politiknya, memiliki kekuatan yang cukup kuat di Jawa Barat.

Terlebih lagi, partai ini mendominasi suara dan parlemen di provinsi tersebut pada pemilihan legislatif tahun 2019.

Menurut Firman Manan, jika Partai Gerindra memutuskan untuk mengusung Dedi Mulyadi dalam Pilgub Jawa Barat 2024, hal ini akan menjadi ancaman serius bagi Ridwan Kamil.

Kehadiran Gerindra dengan basis yang kokoh di provinsi ini dapat mengubah dinamika politik secara signifikan.

"Walaupun masih agak jauh sebetulnya, tapi kalau kita cari berdasarkan survei, sejauh ini penantang utamanya adalah Dedi Mulyadi. Apalagi jika dia pindah ke Gerindra, dukungan di Jawa Barat akan relatif besar," ungkapnya dikutip dari Republika.

Baca Juga: Sinyal Ridwan Kamil Bakal Jadi Cawapres, Begini Jawabannya saat Ditanya Jadi Gubernur Lagi atatu Cawapres

Firman Manan juga merinci bahwa potensi pertarungan antara Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi pada 2024 akan menjadi menarik untuk diikuti.

Dalam Pilgub 2018, Dedi Mulyadi pernah menjadi calon wakil gubernur (cawagub) bersama Ridwan Kamil.

Namun, jika Gerindra memutuskan untuk mendorongnya sebagai calon gubernur, dinamika politik akan berubah secara signifikan.

Selain itu, Firman Manan menyoroti elektabilitas Partai Golkar yang menjadi basis politik Ridwan Kamil.

Menurutnya, elektabilitas Partai Golkar masih berada di bawah partai seperti PDIP, Gerindra, dan PKS.

Baca Juga: Peserta PPPK 2023 Harus Miliki Pengalaman Kerja, Berikut Syarat Wajib dan Umum Lainnya Yang Harus Dilengkapi

Meskipun popularitas pribadi Ridwan Kamil tinggi, ada tantangan untuk memastikan bahwa dukungan individu kepada dirinya sejalan dengan dukungan terhadap Partai Golkar.

Sebagai gubernur petahana yang memiliki elektabilitas tinggi, Ridwan Kamil memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk menjaga keseimbangan antara popularitas pribadi dan dukungan bagi partainya, menjadikan peluangnya untuk melanjutkan kepemimpinan di Jawa Barat dalam periode kedua menjadi lebih realistis. ***