JAKARTA- Sejarah Panitia Sembilan singkat lengkap dengan nama anggotanya, tujuan, dan tugas-tugas tentu sangat penting dibahas oleh generasi muda Indonesia.

Pembahasan terkait Panitia Sembilan biasanya selalu muncul dalam topik sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia.

Sebagaimana diketahui, sebelum meraih kemerdekaan, bangsa Indonesia mengalami masa perjuangan yang berat dan panjang. Ada banyak kelompok kerja yang dibentuk pada saat menjelang kemerdekaan. Salah satu yang tersohor adalah Panitia Sembilan.

Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (14/9/2023), berikut sejarah Panitia Sembilan singkat lengkap dengan anggota, tujuan, dan tugasnya.

Panitia Sembilan atau Panitia Kecil merupakan sebuah kelompok yang dibentuk oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada akhir sidang pertama yang berlangsung pada 29 Mei - 1 Juni 1945.

Mulanya BPUPKI yang dipimpin oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat memiliki beberapa tugas, salah satunya merumuskan bentuk negara serta dasar filsafatnya. Hingga akhirnya Panitia Sembilan dibentuk dan diberi tugas untuk merumuskan tugas tersebut.

Follow Berita Okezone di Google News

Anggota Panitia Sembilan

Seperti namanya, Panitia Sembilan terdiri dari sembilan orang tokoh penting pada saat itu. Ketua dari panitia ini adalah Ir. Soekarno dan wakilnya Drs. Mohammad Hatta. Nama lain yang tergabung dalam kelompok ini antara lain:

K.H.A Wahid Hasyim
Kyai Haji Kahar Muzakir
Mr Muhammad Yamin
H. Agus Salim
Mr. Achmad Soebarjo
Abikusno Cokrosuyoso
A.A Maramis

Tujuan dan Tugas Panitia Sembilan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tujuan dibentuknya Panitia Sembilan adalah untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia sesegera mungkin. Panitia Sembilan juga diberikan beberapa tugas penting oleh BPUPKI.

Salah satu pencapaian yang berhasil diciptakan Panitia Sembilan adalah Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Di mana piagam tersebut berisi lima dasar negara, yakni:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa dengan menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya sebagai kewajibannya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Namun, alinea pertama pada piagam tersebut kemudian direvisi oleh PPKI menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa” karena dinilai lebih sesuai dengan kondisi Indonesia yang memiliki suku dan agama yang beragam.

Demikian sejarah Panitia Sembilan singkat, lengkap dengan anggota, tujuan dan tugas.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.