Sentimen
Tokoh Terkait
NasDem: Cak Imin Tidak Kalah Ganteng Juga dengan yang Lama, Ya Kan?
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Gatra.com - Tiga partai pengusung Anies Baswedan yang baru telah menggelar pertemuan untuk pertama kalinya, usai Anies dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mendeklarasikan diri untuk maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Dalam pertemuan itu, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali memperkenalkan PKB sebagai rekan baru dalam Koalisi Perubahan. Ia juga memperkenalkan sosok Cak Imin kepada PKS, sebagai sosok bacawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan dalam kontestasi politik tahun depan.
"Mudah-mudahan, teman-teman PKS setelah melihat Cak Imin, mengenal Cak Imin, tidak kalah ganteng juga dengan yang lama. Ya, kan?" kata Ahmad Ali dalam sambutan pada pertemuan tiga partai pengusung Anies di Kantor DPP PKS, Jakarta, pada Selasa (12/9).
Ali pun meyakini bahwa Cak Imin merupakan sosok yang lebih mudah diterima oleh Koalisi Perubahan dibanding sosok lainnya. Adapun, keyakinan itu ditengarai oleh besarnya rekam jejak Cak Imin di dunia politik.
"Karena menjadi sangat mudah bagi kita di Koalisi Perubahan untuk menjelaskan kepada masyarakat, bahwa Anies sungguh-sungguh ingin memperbaiki bangsa ini dengan mengambil Gus Imin sebagai calon wakil presiden, karena Gus Imin sudah memiliki pengalaman yang begitu besar," jelasnya.
Ali kemudian menyebutkan sederet pengalaman Cak Imin dalam kancah perpolitikan dalam negeri. Di mana, Cak Imin pernah menjadi aktivis kampus, pernah menduduki posisi Menteri Tenaga Kerja (Menaker) periode 2009-2014 silam, dan bahkan kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.
"Apalagi yang kurang yang kemudian membuat kita ragu, membuat masyarakat ragu, untuk memasangkan dia (Cak Imin) dengan Mas Anies?" ucap Ali.
Ia mengatakan, pertemuan antara ketiga partai hari ini merupakan salah satu upaya untuk mempercepat mekanisme internal PKS dalam mengumumkan hasil Majelis Syura. Seperti diketahui, Majelis Syura PKS sebelumnya telah memutuskan untuk mengusung Anies sebagai capres. Namun demikian, Majelis Syura PKS belum memutuskan pengusungan terhadap Cak Imin.
Ali menyebut, semakin cepat Majelis Syura PKS membawa hasil positif untuk mengusung Cak Imin sebagai cawapres pasangan Anies, maka kapal Koalisi Perubahan akan semakin cepat pula berlayar.
"Insya Allah, Koalisi Perubahan ini mampu mewujudkan janji kemerdekaan pendiri bangsa ini, yaitu menghadirkan rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Ahmad Ali.
Sebagaimana diketahui, koalisi pengusung Anies mulanya beranggotakan NasDem, PKS, dan Demokrat. Koalisi itu pun berlayar secara resmi dengan nama 'Koalisi Perubahan untuk Persatuan' atau disingkat KPP, sejak deklarasi 'Piagam Koalisi' pada Februari 2023.
Namun demikian, Partai Demokrat memutuskan untuk hengkang dari koalisi karena merasa dikhianati oleh langkah sepihak yang diambil Partai NasDem dan Anies Baswedan untuk mengusung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan. Demokrat pun mencabut dukungan mereka terhadap Anies.
Satu hari setelah Demokrat mengeluarkan keputusan untuk pamit dari koalisi, Anies dan Cak Imin secara resmi mendeklarasikan diri untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Dengan demikian, PKB pun bergabung dengan NasDem dan PKS yang telah lebih dulu mengusung Anies. Dengan demikian, Koalisi Perubahan saat ini beranggotakan NasDem, PKS, dan PKB.
27
Sentimen: positif (93.4%)