PAN Berharap Demokrat Bisa Bergabung dengan Koalisi Pengusung Prabowo

13 Sep 2023 : 10.40 Views 2

Gatra.com Gatra.com Jenis Media: Nasional

PAN Berharap Demokrat Bisa Bergabung dengan Koalisi Pengusung Prabowo

Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengaku pihaknya masih berharap agar Partai Demokrat dapat bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), usai partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu 'undur diri' dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"PAN berharap agar partai Demokrat bisa ikut bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju," ujar Viva Yoga Mauladi ketika ditemui awak media di Kantor DPP PAN, Jakarta, pada Selasa (12/9).

PAN mengatakan, harapan itu bersumber dari adanya jejak kerja sama antara PAN, Partai Demokrat, dan Partai Gerindra, dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) sebelumnya. Ia menilai, bergabungnya Demokrat dengan KIM akan membuka potensi kemenangan yang lebih luas.

"Kalau Partai Demokrat bergabung di Koalisi Indonesia Maju, tentu akan menambah kekuatan basis konstituen dan akan bisa menambah kekuatan politik, dan akan berpotensi untuk menambah suara di Pilpres 2024 dan bisa membuka peluang untuk menang di Pemilu Presiden 2024," jelas Viva.

Sebagaimana diketahui, PAN saat ini tengah menjalin kerja sama politik bersama Partai Golkar dan Gerindra. Ketiga partai itu secara resmi telah mendeklarasikan dukungan mereka terhadap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden (capres).

Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga bergabung dalam koalisi pengusung Prabowo itu. Namun demikian, PKB memutuskan untuk pamit dan bergabung dengan Koalisi Perubahan, seiring deklarasi pengusungan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Bakal calon presiden (Bacapres) usungan KPP Anies Baswedan.

Sementara itu, Partai Demokrat yang sebelumnya bergabung dengan KPP memilih mundur buntut langkah Partai NasDem dan Anies Baswedan untuk menggandeng Cak Imin yang disebut Demokrat sebagai 'keputusan sepihak', karena tidak melibatkan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan rekan koalisi NasDem di KPP dalam langkah penggandengan Cak Imin itu.

12

Sentimen: positif (97.7%)