Sentimen
Positif (61%)
12 Sep 2023 : 06.10
Informasi Tambahan

BUMN: PLN

Kab/Kota: New York, Tokyo

Tokoh Terkait

RI Bakal Nambah 75% Listrik dari Matahari Cs, Ini Alasannya

12 Sep 2023 : 06.10 Views 6

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

RI Bakal Nambah 75% Listrik dari Matahari Cs, Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) saat ini tengah melakukan pembahasan terkait perubahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hingga 2040. Adapun dalam perubahan RUPTL tersebut, porsi pembangkit baru energi baru terbarukan (EBT) diperkirakan mencapai 75%.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan peningkatan porsi pembangkit EBT sebesar 75% bukan tanpa sebab. Hal tersebut menyusul upaya perusahaan dalam membantu pemerintah menurunkan emisi karbon di sektor pembangkitan listrik.

"Why? 75% penambahan kapasitas pembangkit akan berbasis pada EBT, kita berbicara perubahan iklim global climate change emisi 1 ton CO2 sama di New York sama dampaknya dengan kerusakannya emisi 1 ton karbon di Jakarta di Bali, di Tokyo, di Rusia sama. Maka ini adalah global problem," kata Darmo dalam acara Nusantara Power Connect 2023 di Jakarta, Senin (11/9/2023).

-

-

Ia membeberkan, dalam RUPTL baru ini pihaknya telah memetakan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai penopang beban dasar (base load) dalam skala besar di daerah dan lokasi yang cukup jauh dari lokasi permintaan.

"Dalam perencanaan RUPTL yang baru akan dibangun green enabling transmission line di mana kondisi mix match antara sumber energi baru terbarukan dengan episentrum of demand ini bisa diselesaikan," kata dia.

Setidaknya, lanjutnya, dalam RUPTL baru ini ada rencana penambahan pembangkit EBT berkapasitas 60 Giga Watt (GW) yang akan masuk dalam ekosistem kelistrikan PLN hingga 2040 mendatang. Adapun dari 60 GW tersebut, kapasitas pembangkit listrik berbasis EBT akan mencapai 32 GW dan akan dijadikan sebagai base load.

Sementara itu, sisanya sebesar 25% di RUPTL akan diisi oleh penambahan pembangkit listrik berbasis gas yang ramah lingkungan, di mana pengurangan emisinya lebih rendah 60% dari pembakaran listrik pada PLTU batu bara.

"Artinya apa di sini kita menyelaraskan bagaimana ada keseimbangan antara pertumbuhan environmental sustainability dengan adanya perencanaan yang baru ini tentu saja harapannya adalah bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa terjaga," kata dia.


[-]

-

Pemerintah Revisi Aturan PLTS Atap, Ini Reaksi PLN
(wia)

Sentimen: positif (61.5%)