Author: 

AYOBANDUNG.COM -- Bakal calon presiden dari PDIP, dituding melakukan kampanye terselubung karena muncul pada tayangan azan magrib di salah satu stasiun TV swasta.

Netizen pun menilai aksi Ganjar Pranowo sebagai langkah politik identitas karena menggunakan azan magrib untuk kepentingan kampanye.

Tak sedikit pula yang menyebut akan ada banyak kampanye terselubung dan menunjukkan sisi agamis yang tidak pernah diperlihatkan sebelumnya jelang Pemilu 2024 mendatang.

“Jangan gunakan politik identitas! Jangan gunakan agama untuk kepentingan politik! Lalu adzan magrib dijadikan alat kampanye oleh mereka sendiri,” tulis akun @Gei*****ah seperti dikutip AYOBANDUNG.COM yang diakses pada Minggu 10 September 2023.

Beberapa netizen tidak mempermasalahkan kehadiran Ganjar Pranowo sebagai model tayangan azan magrib. Hanya saja, momen ini dirasa kurang tepat lantaran statusnya sebagai bakal calon presiden.

Baca Juga: Ridwan Kamil Berpeluang Kuat Jadi Bacawapres Ganjar, Warganet: Mending Golput

“Yang masalah bukan azannya tapi statusnya yang capres, jelas dan gamblang ini bentuk kampanye terselubung capres tertentu, katanya gak boleh pakai politik identitas kok gini banget sih!” balas akun @Yud****I.

“Mereka bisa buat materi adzan sesukanya itu diluar kendali kita, tapi ada yang bisa kita kendalikan yaitu matikan TV atau ganti channel saja,” saut akun @malas*****n.

Menanggapi keluhan netizen, PDIP membantah jika Ganjar Pranowo yang eksis di azan magrib sebagai bentuk politik identitas.

Alih-alih menyebut sebagai politik identitas, Ganjar Pranowo dinilai sebagai sosok yang religius, rajin beribadah, dan menjadi panutan banyak masyarakat.

“Ganjar Pranowo ini sosok yang religius yang tidak dibuat-buat, istrinya dari kalangan pesantren yang menampilkan kehidupan spiritualitas yang mencerminkan manusia yang bertakwa,” ucap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Lebih lanjut, Hasto menyebut Ganjar Pranowo terlibat dengan berbagai acara keagamaan sejak masih mahasiswa. Tayangan azan di salah satu stasiun TV pun adalah sesuatu yang original.

Sementara itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak mempermasalahkan bakal calon presiden dari PDIP yang tayang pada azan magrib.

Baca Juga: Miliaran! Kamaruddin Simanjuntak Buka Suara Soal Kerugian yang Diterima Imbas Berseteru dengan Dirut Taspen

Respons tersebut datang dari wakil MUI, Anwar Abbas. Menurutnya yang dilakukan oleh Ganjar boleh-boleh saja. Tayangan tersebut bernilai baik karena berisi ajakan kepada masyarakat untuk melaksanakan ibadah sholat magrib.

“Di dalamnya ada muatan dakwah mengajak orang sholat, apalagi yang tampil Capres,” ucap Anwar.

MUI pun menambahkan video Ganjar Pranowo yang tengah berwudhu dan melaksanakan ibadah salat magrib sangat erat kaitannya dengan kehidupan umat muslim sehari-hari.

Namun karena Indonesia akan menghadapi Pemilu 2024, tak sedikit netizen yang mengaitkan hal tersebut dengan politik identitas.***