PIKIRAN RAKYAT - Awal musim hujan di berbagai wilayah Indonesia diprediksi tidak akan berlangsung sama. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, beberapa wilayah sudah mulai memasuki musim hujan pada September 2023.

Pada bulan ini, terdapat sekitar 24 zona musim atau 3,4 persen yang akan memasuki musim hujan. Wilayah itu meliputi sebagian Sumatra Barat dan Riau bagian selatan.

Lalu, kapan awal musim hujan memasuki Jawa Barat? Tampaknya, musim hujan akan datang ke Tatar Sunda sesuai dengan prediksi BMKG. Tepatnya, pada November 2023 nanti.

Baca Juga: Genjot PBB P2, Bapenda Ciamis Berlakukan Relaksasi Denda

"Jadi awal musim hujan secara umum diprediksi akan terjadi pada bulan November 2023. Namun karena tingginya keragaman iklim di Indonesia, menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah," tutur Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers pada Jumat 8 September 2023.

"Pada November 2023 terdapat sekitar 255 zona musim atau 36,5 persen zona musim yang akan memasuki musim hujan, yaitu meliputi Sumatra Selatan, Lampung, sebagian besar Banten, Jakarta, dan Jawa Barat," tuturnya menambahkan.

Kemudian wilayah yang akan mengawali musim hujan pada November 2023 adalah sebagian besar Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Timur, Bali, sebagian kecil Nusa Tenggara Barat, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Gorontalo. Selanjutnya ada sebagian Sulawesi Tengah, sebagian besar Sulawesi Selatan, Maluku Utara bagian utara, dan Papua Selatan bagian selatan.

Sedangkan sekitar 69 zona musim atau 9,9 persen akan memasuki musim hujan sesuai waktu perubahan musim, yakni Oktober 2023. Wilayah itu adalah Provinsi Jambi, Sumatra Selatan bagian utara, Jawa Tengah bagian Selatan, kemudian juga sebagian wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah bagian barat, dan sebagian besar Kalimantan Timur.

Baca Juga: Sumur Warga Gunung Sindur Bogor Terkontaminasi BBM, Pertamina Angkat Bicara

Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa superposisi fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) Positif menyebabkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia jadi jauh lebih sedikit dari normalnya. Hal itu pun berkaitan dengan kondisi curah hujan yang rendah.

Bahkan, sudah lebih dari dua bulan ini, beberapa wilayah di Indonesia tidak mengalami hujan sama sekali. Hal itulah yang menjadi penyebab kekeringan di Indonesia, sesuai dengan prediksi BMKG pada Februari 2023 lalu.

"Pertanyaannya, Kapan awal musim hujan? Awal musim hujan umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin Timuran atau angin dari arah Australia atau disebut Monsun Australia, beralih menjadi angin baratan atau monsun Asia, yaitu angin yang yang berasal dari arah benua Asia," ujar Dwikorita Karnawati.

Baca Juga: Polisi Ringkus Penambangan Ilegal di Cigasong Majalengka, 2 Alat Berat Diamankan

"Jadi akan terjadi pergantian angin dari benua Australia, dari gurun di Australia yang saat ini sedang musim dingin dan kering, dan insya Allah akan segera berganti dengan angin yang berasal dari benua Asia," ucapnya menambahkan.

Dwikorita Karnawati menuturkan, apabila angin berasal dari benua Asia, diharapkan akan mendatangkan musim hujan ke Indonesia. Hal itu adalah karena, angin dari Benua Asia akan membawa uap-uap air dari Samudra Pasifik.

"Akhirnya, apabila angin itu berasal dari benua Asia yang membawa uap-uap air dari Samudra Pasifik di sekitar Asia, maka diharapkan akan segera memberikan awan-awan hujan dan mendatangkan musim hujan di wilayah kepulauan Indonesia," tuturnya.

Berdasarkan prediksi BMKG, angin timuran yang berasal dari Australia diprediksi masih tetap aktif hingga November 2023. Terutama, di Indonesia bagian selatan yang paling dekat dengan Australia.

"Sementara itu, angin barat yang berasal dari benua Asia diprediksi akan datang lebih lambat dari normalnya, jadi awal musim hujan secara umum diprediksi akan terjadi pada bulan November 2023," kata Dwikorita Karnawati.***