Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Perum BULOG
Kab/Kota: Pasar Rebo
Tokoh Terkait
Harga Beras Pemerintah Naik Seceng Lebih, Alasannya Ini
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa memang ada penyesuaian harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) yang sebelumnya Rp 9.450 per kg, menjadi Rp 10.900 per kg. Penyesuaian harga tersebut mulai diberlakukan sejak 1 September 2023.
"Harganya ini memang ada penyesuaian (saat ini) Rp 10.900 per kg, kalau isinya jelas yg terbaik," kata Arief di Lottemart Wholesale Pasar Rebo Jakarta Timur, Jumat (8/9/2023).
Adapun penyesuaian harga tersebut, kata Arief, sebetulnya sudah dihitung sejak akhir tahun lalu dengan menimbang dari kenaikan biaya produksi mulai dari sewa lahan, benih, harga pupuk, hingga kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi pada September-Oktober tahun 2022 lalu.
"Sehingga pemerintah memutuskan menaikan harga beras 20%. Presiden berharap dengan kenaikan tersebut agar petani ada gairah untuk bertani," ucapnya.
Bapanas, katanya, telah menyiapkan aturan Badan Pangan ihwal penyesuaian SPHP. Namun, Presiden Jokowi secara khusus meminta agar penyesuaian harga dilakukan belakangan karena saat itu harga beras di tingkat konsumen masih mahal.
Foto: Dirut Bulog Budi Waseso pamer beras SPHP di Lottemart Wholesale Pasar Rebo. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Dirut Bulog Budi Waseso pamer beras SPHP di Lottemart Wholesale Pasar Rebo. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
"Yang dilakukan pemerintah waktu itu menaikkan harga GKP (Gabah Kering Panen) menjadi Rp 5.000 artinya pembelian Bulog Rp 5.000. Kemudian harga beli (beras) Rp8.300 dinaikkan menjadi Rp 9.950. Tapi, Bapak Presiden sampaikan nanti ya, supaya penyesuaian belakangan dulu aja," ucapnya.
Lebih lanjut Arief mengatakan, penyesuaian harga beras operasi pasar SPHP tersebut juga didasarkan pada harga GKP yang saat ini telah menyentuh harga berkisar Rp6.500 hingga Rp7.300.
"Hari ini agak sulit mencari beras medium Rp 10.900, kenapa? Karena harga GKP rata-rata di atas Rp 6.500, ada yang Rp 7.000 ada yang Rp 7.300. Sehingga, Bapak Presiden memerintahkan langsung dalam ratas tentunya kepada Badan Pangan Nasional, Dirut Bulog untuk mulai melepas cadangan pangan pemerintah," terang dia.
Meski demikian, Arief menekankan pihaknya telah mengkaji terlebih dahulu mengenai dampak yang bisa ditimbulkan termasuk inflasi sebelum melakukan penyesuaian harga beras SPHP.
"Pertimbangannya antara harga petani, harga di konsumen, keduanya harus baik. Tapi jika harga GKP di atas Rp7.000, memang terlalu tinggi. Kalau masih Rp6.000, teman-teman penggiling padi masih bisa kerja tapi untuk medium sudah tidak bisa. Ini adalah kesetimbangan baru," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan, sejak awal tahun hingga hari ini Bulog telah menggelontorkan sebanyak 756 ribu ton beras SPHP di seluruh Indonesia melalui pedagang pengecer dan juga ritel-ritel modern. Pihaknya juga sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran bahwa penyaluran beras SPHP harus berjalan lancar sepanjang tahun.
[-]
(wur)
Sentimen: negatif (84.2%)