Sentimen
Negatif (66%)
9 Sep 2023 : 15.14

Internasional Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Maroko Pusat Pemberitaan

9 Sep 2023 : 15.14 Views 2

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Internasional
Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Maroko

Pusat Pemberitaan

KBRN, Rabat: Hampir 300 orang tewas dalam gempa dahsyat Maroko, Jumat (8/9/2023) malam, menurut perhitungan awal pemerintah. Dari jumlah korban tersebut, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korbannya. 

Informasi tersebut disampaikan KBRI Rabat dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/9/2023). Gempa berkekuatan awal magnitudo 6,8, menurut Survei Geologi AS (USGS), berlangsung selama beberapa detik. 

"KBRI Rabat telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI," tulis KBRI Rabat. 

"Delegasi Indonesia di Marakesh yang sedang mengikuti The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023, juga terpantau aman. KBRI Rabat akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai kemungkinan adanya WNI yang terdampak," tulis KBRI Rabat lagi.

Menurut KBRI Rabat, terdapat sekitar 500 WNI yang tinggal menetap di Maroko. Gempa bumi dahsyat yang jarang terjadi tersebut juga merusak bangunan di Pegunungan Atlas hingga kota bersejarah Marrakesh. 

Menurut USGS, gempa terjadi 71 kilometer barat daya kota wisata Marrakesh. Sementara, kedalaman gempa berada dalam jarak 18,5 kilometer yang terjadi pada pukul 23:11 (2211 GMT).

“Menurut laporan sementara, gempa tersebut menewaskan 296 orang di provinsi dan kotamadya Al-Haouz, Marrakesh, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua dan Taroudant,” kata Kementerian Dalam Negeri Maroko dalam sebuah pernyataan dan menambahkan 153 orang lainnya terluka, seperti dikutip dari France24, Sabtu.

“Kami merasakan guncangan yang sangat dahsyat, dan saya menyadari itu adalah gempa bumi,” kata Abdelhak El Amrani, warga Marrakesh berusia 33 tahun, kepada AFP melalui telepon.

"Saya bisa melihat gedung-gedung bergerak. Kami tentunya belum punya refleks untuk menghadapi situasi seperti ini," katanya. 

"Lalu saya pergi ke luar dan ada banyak orang di sana. Semua orang kaget dan panik. Anak-anak menangis dan orangtuanya putus asa," katanya lagi.

“Listrik padam 10 menit, begitu juga jaringan (telepon), tapi kemudian hidup kembali. Semua orang memutuskan untuk tetap di luar,” ujarnya menambahkan.

Mengutip Euronews, warga Maroko memposting video yang menunjukkan bangunan-bangunan menjadi puing-puing dan debu. Bagian tembok merah terkenal yang mengelilingi kota tua di Marrakesh, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, juga rusak.

Sejumlah rumah di kota-kota pusat gempa roboh sebagian atau seluruhnya, dan listrik serta jalan terputus di beberapa tempat. Kepala pemerintahan kota dekat pusat gempa mengatakan hal tersebut kepada situs berita Maroko 2M.

Media lokal memberitakan, jalan yang mengarah ke kawasan pegunungan di sekitar pusat gempa macet dengan kendaraan. Jalan juga tertutup akibat runthan bebatuan yang memperlambat upaya penyelamatan.

Sentimen: negatif (66%)