Sentimen
Positif (93%)
9 Sep 2023 : 02.49
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Kairo

Tokoh Terkait

Dubes Zuhairi Hadiri Penutupan Kajian Keislaman Mahasiswa RI di Tunisia

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

9 Sep 2023 : 02.49
Dubes Zuhairi Hadiri Penutupan Kajian Keislaman Mahasiswa RI di Tunisia
Jakarta -

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menghadiri penutupan kajian keislaman mahasiswa Indonesia di Tunisia. Kajian ini dibimbing oleh Syaikh Shalahuddin al-Mustawi di Masjid Petilasan Imam Abul Hasan al-Syadzili atau yang dikenal Maghar Imam Abul Hasan al-Syadzili.

Penutupan kajian tersebut dilaksanakan pada Jumat, (8/9/2023). Kegiatan ini rutin digelar oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI Tunisia) bekerja sama dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU Tunisia) pada musim panas, selama 2 bulan.

Adapun buku-buku yang dikaji di antaranya: al-'Aqidah al-'Asy'ariyyah, Arba'in Hadis Imam al-Nawawi, Hikam Ibnu 'Athaillah al-Sakandari, dan Ushul al-Nidzam Ijtima'i fi al-Islam li al-'Allamah Muhammad Thahir bin 'Asyur.

-

-

Zuhairi mengatakan bahwa kajian keislaman yang digelar oleh PPI di Tunisia ini dapat memperkokoh pemahaman dan pendalaman atas khazanah Islam, sehingga dapat membangun pemikiran dan tindakan yang moderat dan toleran.

"Tradisi kajian keislaman yang intensif setiap musim panas ini akan membentuk cara pandang yang moderat dan toleran. Sebab, khazanah keislaman yang dikaji dapat memperkaya pemahaman, bahkan pendalaman atas khazanah Islam yang amat kaya. Di samping itu, kajian intensif ini juga dapat mengasah kemampuan para mahasiswa Indonesia dalam berbahasa Arab, karena materi disampaikan dalam bahasa Arab oleh ulama Tunisia yang mumpuni," kata Zuhairi dalam keterangan tertulisnya.

Dubes RI lulusan Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir, ini menegaskan bahwa kajian keislaman pada akhirnya akan membentuk kepribadian para mahasiswa, sehingga mempunyai kearifan, ketulusan, serta kemauan untuk saling menghormati dan menghargai.

"Pada akhirnya, setelah mengikuti kajian keislaman secara intensif selama 2 bulan, maka diharapkan dapat membentuk kepribadian setiap mahasiswa. Idealnya, kajian keislaman ini dapat membentuk kearifan, ketulusan, serta kehendak untuk saling menghormati dan saling menghargai. Para mahasiswa adalah calon-calon ulama dan pemimpin di masa depan, karenanya perlu membekali diri dengan khazanah keislaman yang kokoh dan mendalam," ucapnya.

Sementara itu, Syaikh Shalahuddin al-Mustawi berharap agar para mahasiswa Indonesia terus belajar sungguh-sungguh dan menggunakan kesempatan emas selama menuntut ilmu di Tunisia untuk menguasai khazanah keislaman dengan baik dan benar.

(fas/fas)

Sentimen: positif (93.9%)