Sentimen
Positif (100%)
5 Sep 2023 : 19.40
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Andalas

Kab/Kota: Cakung

Kecewa Anies Baswedan Gandeng Cak Imin di Pilpres 2024, Politisi NasDem Mengundurkan Diri

6 Sep 2023 : 02.40 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kecewa Anies Baswedan Gandeng Cak Imin di Pilpres 2024, Politisi NasDem Mengundurkan Diri

PIKIRAN RAKYAT - Keputusan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan menggandeng Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam Pilpres 2024 mendapatkan tentangan. Adalah Abdul Rosyid Arsyad, calon anggota legislatif Partai NasDem Jakarta Timur yang keberatan dengan pilihan itu.

Bersama simpatisan Partai NasDem, Abdul Rosyid mencopot atribut bergambar Anies Baswedan di Pasar Kalimalang, Cakung, Jakarta Timur, pada Senin, 4 September 2023.

"Saya merasa dikecewakan oleh partai dan Pak Anies yang memilih Cak Imin sebagai bakal cawapresnya," ujar Abdul Rosyid yang juga merupakan Ketua Umum Relawan Anies Petugas Rakyat Indonesia tersebut.

Selain meluapkan kekecewaannya dengan menurunkan atribut itu, Abdul Rosyid menyatakan mundur dari kader maupun calon anggota legislatif Partai NasDem.

Ke mana Abdul Rosyid berlabuh?

Setelah mengundurkan diri sebagai kader maupun calon anggota legislatif NasDem, dia mengungkapkan, sudah  menyepakati untuk mendukung bakal capres yang menggandeng eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.

"Kami pun sudah menyepakati adanya sebuah dorongan kuat bagaimana mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dapat dijadikan bakal calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo," ujar dia, "kita akan 'all out' memberikan dukungan."

Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) itu menilai, Andika Perkasa memiliki rekam jejak yang bagus. "Dengan mendukung Andika Perkasa, maka berkedaulatan rakyat Indonesia khususnya ketahanan dan pertahanan Indonesia ini akan terwujud."

Suara PKB kecil

Duet Anies Baswedan-Cak Imin juga mendapat perhatian dari Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah. Dia meyakini, suara warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin tak otomatis mendukung duet tersebut.

“Suara NU (Nahdlatul Ulama) di PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) berapa sih, hanya 10 persen. Jumlah itu tidak akan berpengaruh sama sekali apalagi capresnya Anies Baswedan, warga NU pasti mikir,” kata dia di Jakarta, Sabtu.

Gus Falah menegaskan, Nahdliyin cerdas dalam menentukan pilihan politik sehingga tidak memilih hanya pada satu partai politik. Di samping itu, dia juga mengungkapkan, PBNU tak pernah menginstruksikan warga NU untuk memilih salah satu partai politik.

Kekuatan basis NU

Pakar politik Universitas Andalas Sumatra Barat Prof. Asrinaldi menilai, duet Anies-Cak Imin dapat merebut hati Nahdliyin. Menurut dia, Nahdliyin yang sebelumnya menjatuhkan pilihan pada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan memilih Anies Baswedan sebagai capresnya.

Dia mengungkapkan, saat Ketua Umum PKB menyatakan siap mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024, termasuk safari politik yang dilakukan Prabowo ke sejumlah ulama NU, meningkatkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Dipilihnya Ketua Umum PKB menjadi pendamping Anies menurutnya tak lepas dari kekuatan atau basis NU atau PKB yang selama ini dikenal solid.

"Bisa jadi Surya Paloh memahami bahwa suara Prabowo yang naik itu berkat kaum Nahdliyin atau pemilih tradisional PKB," katanya, Sabtu.

Kendati Koalisi Perubahan untuk Persatuan ditinggalkan Partai Demokrat, dukungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap mengalir untuk Anies. Presiden PKS Ahmad Syaikhu bahkan menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung eks Gubernur DKI Jakarta itu sebagai bakal capres.***

Sentimen: positif (100%)