Sentimen
Positif (99%)
3 Sep 2023 : 22.04
Informasi Tambahan

Event: Pemilu 2019

Kab/Kota: Bogor

Kemana Langkah Demokrat Usai Keluar dari Koalisi Perubahan? Begini Kata Pengamat

4 Sep 2023 : 05.04 Views 2

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

Kemana Langkah Demokrat Usai Keluar dari Koalisi Perubahan? Begini Kata Pengamat

Jakarta, tvOnenews.com - Langkah Partai Demokrat selanjutnya belum terungkap usai keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Namun, Pengamat Politik, Adi Prayitno memandang bahwa Partai Demokrat akan cenderung memilih berkoalisi dengan poros yang akan menang Pilpres 2024.

"Saya kira opsi politik bergabungnya partai politik hanya tinggal 2, bergabung dengan Prabowo Subianto atau bergabung dengan Ganjar Pranowo," kata Adi, Minggu (3/9/2023).

Adi menyebut tentu Demokrat memiliki kalkulasi politik dan keyakinan tersendiri tentang siapa sosok yang akan menang di Pilpres 2024.

"Pastinya saat ini Partai Demokrat sedang mengkalkulasi betul bagaimana untung dan ruginya jika bergabung dengan Prabowo Subianto ataupun bergabung dengan Ganjar Pranowo," tambahnya.

Namun, kata Adi, jika melihat peta politik saat ini, capres dari PDIP, Ganjar Pranowo, unggul dari capres Gerindra, Prabowo Subianto, dan capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan.

"Jadi tinggal bagaimana Demokrat bisa menilai, bisa meyakini siapa yang akan menang," ucapnya.

Ari menjelaskan alasan mengapa Demokrat mesti bergabung dengan poros yang akan memenangi Pilpres 2024. Selain demi eksistensi Demokrat sendiri, namun juga demi persiapan bekal AHY untuk dapat maju ke kancah Pilpres 2029 mendatang.

"Saya membaca Partai Demokrat itu pastilah akan bergabung dengan poros politik yang memungkinkan akan pertarungan pilpres. Tujuannya 2 hal, karena demokrat itu berpikir bagaimana Demokrat tetap eksis tetap established, syukur kalau suara pilegnya naik secara signifikan," jelasnya.

Menurut Adi, Demokrat harus menyelamatkan karier politik AHY ke depan. Menurut Adi, AHY harus menjadi bagian dari kekuasaan di 2024, jadi menteri salah satunya.

"Dan yang paling penting, Demokrat itu berpikir bagaimana menyelamatkan karir politik AHY. Karena kalau bergabung dengan poros politik yang memang pilpres minimal ahy bisa jadi menteri ataupun menko yang bisa dikalitalisasi sebagai bagian dari expose politik, bekal politik ahy untuk mempersiapkan tanding di pilpres 2029 yang akan datang," ujarnya.

Diketahui, Partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Demokrat resmi mencabut dukungan dari Anies Baswedan. Partai Demokrat merasa dikhianati oleh keputusan yang disebut sepihak.

"Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Saudara Anies Baswedan sebagai capres dalam Pilpres 2024," kata Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

"Partai Demokrat tidak lagi berada di Koalisi Perubahan Persatuan," kata Andi. 

Sebagai informasi, berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, pasangan capres dan cawapres diusulkan partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi syarat perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR, atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya. 

Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI.  

Bisa juga pasangan calon diusung partai politik atau gabungan partai peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. (rpi)

Sentimen: positif (99.7%)