KBRN, Jakarta: Indonesia terus menekan pencegahan kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) pada pertemuan Penasihat Komunitas Politik Keamanan (ASPC) Ke-27 ASEAN. Menko Polhukam RI Mahfud MD mengungkap, sudah terjadi peningkatan kasus TPPO di Kawasan ASEAN, atau Asia Tenggara.

"Sebagai mandat dari APSC, kita tidak boleh mengesampingkan tantangan spesifik di kawasan kita ini. Pada KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Mei 2023 lalu, para kepala negara telah menyepakati  Deklarasi Pemimpin Memerangi Perdagangan Manusia," kata Mahfud saat memimpin ASPC Ke-27 ASEAN di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).

Menurut Mahfud, sudah saatnya ASEAN mengimplementasikan komitmen Deklarasi Pemimpin Memerangi Perdagangan Manusia. "Kita harus memastikan upaya pencegahan, persekusi pelaku, dan perlindungan korban TPPO," ucap Mahfud.

TPPO, yang juga masuk ke dalam kejahatan transnasional pada pertemuan ASEAN, bukan menjadi satu-satunya kasus dibahas. "ASEAN juga perlu memperkuat kerja sama pemberantasan kejahatan transnasional lainnya," kata Mahfud.

"Seperti, peredaran gelap narkoba, pencucian uang, dan terorisme. Melalui manajemen perbatasan dan berbagai informasi," ucap Mahfud. Para Delegasi ASEAN yang hadir menyampaikan tantangan keamanan dan perlunya ASEAN berperan kuat secara sentral.

Tahun ini, Indonesia adalah Ketua ASEAN. Para Delegasi ASEAN juga menyebut keamanan menghadapi tantangan internal dan eksternal kawasan, seperti dikutip dari keterangan tertulis Kemenko Polhukam RI.