Sentimen
Positif (95%)
4 Sep 2023 : 14.25
Informasi Tambahan

Event: Pemilu 2019

Kab/Kota: Surabaya

Demokrat Tolak Ajakan PKS Balik Lagi ke Koalisi Dukung Anies Baswedan: Kali Ini Tak Bisa Bersama

4 Sep 2023 : 21.25 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Demokrat Tolak Ajakan PKS Balik Lagi ke Koalisi Dukung Anies Baswedan: Kali Ini Tak Bisa Bersama

PIKIRAN RAKYAT - Demokrat menanggapi ajakan PKS yang berharap Partai Biru tersebut bisa kembali ke koalisi untuk mendukung Anies Baswedan. Namun, tampaknya keinginan PKS untuk mempersatukan kembali Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Demokrat menekankan bahwa pihaknya sudah membuat keputusan bulat untuk meninggalkan Koalisi. Begitu juga dengan batalnya memberikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres).

Keputusan Demokrat untuk mundur dipicu oleh penunjukkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Anies Baswedan. Pengumuman tiba-tiba Surya Paloh sebagai Ketum NasDem itu pun dikritik Demokrat.

Baca Juga: KPK: 201,7 Juta Warga Terima Amplop Serangan Fajar pada Pemilu 2019, Mayoritas Perempuan

Apalagi sebelumnya, Anies Baswedan telah mengirimkan surat tulisan tangan yang meminta Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pendampingnya. Namun, mereka mengubah keputusan itu dan menunjuk Cak Imin hingga dilakukan deklarasi di Surabaya pada Selasa 2 September 2023.

Meski begitu, Demokrat memastikan hubungan dengan PKS tetap berjalan baik. Apalagi, selama setahun ini mereka telah berada di satu koalisi yang sama.

"Soal harapan teman kami PKS, tentu kami ucapkan terimakasih ya atas harapannya termasuk ajakannya. Karena selama berjalannya koalisi perubahan ini 1 tahun, hubungan kami dengan teman-teman PKS ini memang selalu hangat dan sangat baik," tutur Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat, Jansen Sitindaon dalam keterangannya, Sabtu 2 September 2023.

Baca Juga: Respons Duet Anies Baswedan-Cak Imin, PPP dan PDIP Bakal Segera Bertemu

PKS, Teman Senasib Sepenanggungan

Tidak hanya di koalisi, kedekatan Demokrat dan PKS juga terjalin karena keduanya merupakan partai oposisi pemerintah. Sehingga, keduanya dinilai merupakan teman 'senasib dan sepenanggungan'.

"Teman baik kamilah PKS ini. Mungkin karena selama beberapa tahun ini kan hanya kami berdua saja juga yg posisinya diluar pemerintahan. Jadi selama ini sudah teman 'senasib dan sepenanggungan' lah kami, baik di parlemen maupun diluar parlemen," ujar Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat, Jansen Sitindaon.

Akan tetapi, dia menegaskan bahwa Demokrat tidak akan lagi kembali ke Koalisi Perubahan. Apalagi, hal itu sudah diputuskan dalam Majelis Tinggi Partai.

"Majelis Tinggi Partai Demokrat kemarin secara resmi kan sudah memutuskan kami telah mencabut dukungan ke mas Anies dan kami secara resmi keluar/tidak lagi berada di koalisi. Itu sikap kami Demokrat," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat, Jansen Sitindaon .

"Untuk teman kami PKS, kami juga menghormati apapun keputusan teman-teman terkait koalisi ini dan mendoakan yang terbaik untuk sahabat semua. Jika kali ini kita tidak bisa bersama, di waktu yang lain kita akan bersama lagi. Apapun kalian adalah tetap teman terbaik kami," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: DKPP Bakal Periksa Ketua dan Anggota KPU RI Besok, Ada Apa?

Harapan PKS

PKS menanggapi keputusan Demokrat untuk hengkang dari KPP. Mereka menyatakan bahwa PKS menghormati dan memahami keputusan partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut.

Meski begitu, mereka masih berharap Demokrat masih bisa kembali ke Koalisi dan mendukung Anies Baswedan sebagai Capres. 

"Kami memahami dan menghormati juga keputusan Demokrat yang keluar dari koalisi perubahan untuk persatuan, dan mencabut dukungan terhadap pencalonan Anies Baswedan sebagai bacapres 2024," ucap Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Selasa 2 September 2023.

"Sesungguhnya, kami masih sangat berharap kepada Demokrat untuk bisa tetap berada dalam koalisi perubahan untuk persatuan dan mengusung Anies Baswedan sebagai Bacapres," ujarnya menambahkan.***

Sentimen: positif (95.5%)