Sentimen
Netral (91%)
2 Sep 2023 : 12.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cikini

Dicap Penghianat Koalisi oleh Demokrat karena Duetkan Anies-Gus Imin, Ini Kata Surya Paloh

2 Sep 2023 : 19.15 Views 2

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Dicap Penghianat Koalisi oleh Demokrat karena Duetkan Anies-Gus Imin, Ini Kata Surya Paloh

JAKARTA, iNews.id - Partai Demokrat merasa dikhianati atas rencana PKS dan Nasdem menduetkan Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Imin di Pilpres 2024. Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengatakan pernyataan itu harus dijelaskan dahulu, karena saat ini dalam suasana prihatin.

"Artinya saya harus jelaskan dulu, pasti kita dalam suasana turut prihatin ya gak, itu sikap saya pasti. Apakah itu karena perasaan empati, apakah juga karena perasaan ikut prihatin," katanya di Nasdem Tower, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, (31/8/2023).

Namun yang pasti lanjut Surya, dia tidak turut bergembira terkait dengan sikap Partai Demokrat yang menganggap NasDem telah berkhianat.

"Nah saya pasti tidak bergembiralah menerima suatu kabar seperti itu karena harapan kita semuanya bisa berjalan sebagaimana kita harapkan bersama. itu pasti sikap Nasdem. Itu ya kalau soal masalah itu," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dikabarkan menjadi Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) mendampingi Bakal Calon Presiden) Bacapres) Anies Baswedan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya membenarkan adanya kesepakatan politik antara Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Gus Imin. Kesepakatan tersebut diprakarsai oleh Partai Nasdem dan PKB.

Teuku mengaku mengetahui kabar tersebut dari Sudirman Said. Kemudian, pihaknya mengonfirmasi langsung kepada Anies Baswedan sebagai capres yang telah mereka deklarasikan dukungannya. 

"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan, ia mengomfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar," kata Teuku, Kamis (31/8/2023).

Sebagai partai politik yang telah tergabung dalam Koalisi Perubahan, Teuku menyebut, Partai Demokrat dipaksa untuk menerima keputusan tersebut.

"Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat 2020, kewenangan penentuan koalisi dan capres/cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai," ucapnya.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.



Sentimen: netral (91.4%)