Anies Baswedan Dipasangkan dengan Cak Imin, ke Mana Partai Demokrat Melangkah?

2 Sep 2023 : 15.45 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Anies Baswedan Dipasangkan dengan Cak Imin, ke Mana Partai Demokrat Melangkah?

PIKIRAN RAKYAT - Kabar bakal calon presiden (capres) yang diusung Partai NasDem Anies Baswedan yang dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi sorotan. Partai Demokrat bahkan menyampaikan keberatan atas hal tersebut.

Anies Baswedan bahkan dinilai telah melakukan pengkhianatan. Bukan tanpa alasan, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkapkan sikap partainya.

Dalam keterangannya, anggota Tim 8 itu mengungkapkan, pihaknya bakal melakukan rapat Majelis Tinggi Partai guna mengambil keputusan selanjutnya. Keputusan itu akan diambil berdasarkan AD/ART partai tahun 2020, yang menyebutkan bahwa penentuan koalisi dan capres atau cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai.

Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres

Dia berujar, pada 14 Juni 2023, Anies Baswedan memutuskan memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres. Menurutnya, hal itu telah disampaikan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri, dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu, serta kepada AHY dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut dia, tiga pemimpin partai politik telah menerima putusan tersebut bahkan tak ada penolakan. Dia pun membeberkan alasan Anies Baswedan memilih AHY sebagai bakal cawapres.

"Karena Ketum AHY memenuhi seluruh syarat dan kriteria yang ditentukan dalam Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Selain itu, capres Anies menilai Ketum AHY juga memiliki keberanian dan bersedia menempuh risiko untuk menjadi pendampingnya," katanya membeberkan.

Dalam keterangannya dia juga berujar, Anies melihat keberanian AHY yang tidak dimiliki oleh kandidat cawapres lainnya.

Menyikapi gejolak politik di internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menuturkan, Majelis Tinggi Partai Demokrat akan menggelar rapat sebagai respons dari manuver Surya Paloh.

“Tentu ini mengejutkan dan bentuk pengkhianatan nyata atas komitmen yang terbangun,” ucapnya menegaskan.

Ke mana PKB berlabuh?

Sebelum kabar Cak Imin akan disandingkan dengan Anies Baswedan menyeruak, PKB merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay meminta PKB menyampaikan kabar bila memang berlabuh ke koalisi yang mengusung Anies Baswedan.

“Jika benar PKB akan bergabung dengan KPP, sebaiknya disampaikan saja secara terbuka. PKB sudah sepantasnya pamitan dengan semua partai Koalisi Indonesia Maju, sikap itu tentu akan sangat patriotik dan kesatria,” ucapnya, Jumat, 1 September 2023.

Menurutnya, sampai saat ini belum ada kabar resmi dari PKB. Pihaknya mendapatkan informasi dari media yang disampaikan oleh pengurus Demokrat.

"Apakah benar akan pindah atau masih tetap bersama, belum ada pemberitahuan dari PKB,” ucap dia menegaskan.

Kendati demikian, PAN akan menghormati bila memang PKB akan bergabung dengan KPP. 

"Kita sama-sama sudah paham bahwa PKB terkesan khawatir terhadap adanya kompetitor lain dalam penentuan cawapres Prabowo," ujar dia, "andaikata Cak Imin disepakati sebagai cawapres Prabowo, pasti PKB akan tetap di Koalisi Indonesia Maju."

Belum tuntas sepenuhnya

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh buka suara ihwal kemungkinan Anies Baswedan diduetkan dengan Cak Imin dalam Pilpres 2024. Dia berujar, belum secara resmi menyetujui duet tersebut.

"Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa, jadi kita tunggu perkembangannya satu dua hari ini," ujar dia, "kalau persetujuan dalam arti mengangguk-angguk aja kan belum tuntas sepenuhnya ya."

Surya Paloh berharap, Koalisi Perubahan untuk Persatuan tetap bertahan untuk menghadapi tahun politik 2024.

"Insyaallah apa yang terbaik, kenapa kita paksakan bubar kalau memang dia bisa bertahan baik, bagus, berkembang, syukur, apa yang direncanakan bisa tercapai, ini kan suatu rida yang bagus," kata dia, seperti dilaporkan Antara.***

Sentimen: positif (93.9%)