1 September 2023 15:51 WIB

Demokrat dinilai memikul harapan rakyat terhadap perubahan.

Surya Paloh dan Agus Harimurti Yudhoyono (instagram.com/agusyudhoyono)

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Partai NasDem bermanuver memasangkan bacapres Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Padahal, partai pimpinan Surya Paloh itu masih terikat pada Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Demokrat dan PKS.

Sikap sepihak dari NasDem itu dibongkar oleh Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya. Tak tanggung-tanggung, Demokrat menganggap langkah NasDem itu sebagai pengkhianatan atas semangat perubahan, serta piagam koalisi.

“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” ujar Riefky Harsya dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8).

Soal Pilpres 2024, Ade Armando Sebut Duet Prabowo-Ganjar Solusi Terbaik

Namun, perlakuan yang diterima oleh Demokrat ini dianggap sebagai ujian oleh pengamat politik, Hendri Satrio.

Menurut Hendri, Demokrat sejauh ini memikul beban berat berupa perubahan yang didambakan masyarakat. Dia menilai cita-cita itu tak mudah diwujudkan.

“Sejarah nampaknya memberikan ujian berat bagi Partai Demokrat yang dipundaknya terpikul harapan rakyat pada perubahan,” tulisnya via akun Twitter @satriohendri, Jumat (1/9).