Sentimen
Positif (88%)
1 Sep 2023 : 09.14
Informasi Tambahan

Event: Ramadhan, Idul Adha 1441 Hijriah

Kab/Kota: Menteng, Gondangdia

Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Lewat Semua...

1 Sep 2023 : 16.14 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Lewat Semua...

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq mengindikasikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah kehilangan momentum untuk menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres.

Adapun dalam satu minggu terakhir, Dewan Syuro PKB telah mendengarkan tiga opsi terkait capres yang akan mereka dukung untuk Pilpres 2024.

"Karena satu minggu ke belakang misalnya kita, dewan syuro, pun sudah mendengarkan suara-suara. Ada tiga opsi suara. Opsi pertama misalnya apakah kita masih tetap harus dengan Prabowo, sementara 12 bulan berlalu tanpa kepastian," ujar Maman saat ditemui di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

"Nah, jadi kiai-kiai ini kita kehilangan momentum dong Prabowo-Muhaimin, dari mulai Ramadhan sudah lewat, Idul Fitri sudah lewat, Idul Adha sudah lewat. Lewat deh segalanya. Nah, seperti itu," sambung dia.

Baca juga: Murka Demokrat kepada Anies, 7 Hari yang Menggagalkan AHY Jadi Cawapres

Maman mengungkapkan, Dewan Syuro PKB mendengarkan opsi kedua, yakni mendukung Ganjar Pranowo. Pasalnya, Ganjar sudah memberikan 'lovebird' kepada Cak Imin.

Namun, kata Maman, tiba-tiba ada yang menyuarakan Anies Baswedan sebagai capres.

"Lalu ada yang ngomong, 'Loh kenapa kalau tidak dengan Anies?' Jadi tiga suara ini sudah muncul di rapat Dewan Syuro," ucap Maman.

Maman menegaskan, Cak Imin sudah melaporkan semua perkembangan kepada PKB.

Dia menyebut mereka masih terus berkomunikasi dengan kiai-kiai di seluruh Indonesia.

Baca juga: Gerak Cepat Cak Imin Amankan Posisi: Setahun Dukung Prabowo, Dekati PDI-P, Kini Bersama Anies?

Sementara itu, Maman mengatakan, PKB siap jika Cak Imin ditunjuk Prabowo sebagai cawapres sejak awal.

Sebab, kata dia, semua partai pasti membutuhkan suara dari Jawa Timur dan Nahdlatul Ulama (NU).

"Jawa Timur dan NU hari ini yang paling representatif adalah Gus Muhaimin. Gitu saja. Makanya kita pede saja kita kalau diajak hayuk Prabowo kalau sudah oke siap. Tapi kalaupun akhirnya dengan Anies, why not?" imbuh Maman.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan.

Ia mengungkapkan, keputusan itu diambil setelah Surya dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

“Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Ia mengatakan, Surya langsung memanggil Anies pada malam itu juga untuk menyampaikan keputusan tersebut.

Baca juga: Pernyataan Lengkap Demokrat soal Duet Anies-Muhaimin dan Pengkhianatan Nasdem

Sehari setelahnya, Rabu (30/8/2023), Anies tak mengatakan informasi itu pada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” ucap dia.

-. - "-", -. -

Sentimen: positif (88.6%)