Jember (beritajatim.com) – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jember, Jawa Timur, melibatkan karang taruna dalam memvalidasi data dan pengurusan dokumen administrasi kependudukan (adminduk)

“Kami senantiasa berkoordinasi dengan kepala desa bagaimana pemuda agar dalam membantu warganya tetap sesuai dengan ketentuan, seperti pengurusan administrasi kependudukan gratis,” kata Kepala Dispendik Jember Isnaini Dwi Susanti, setelah acara peresmian ‘Wes Wayahe Jember Layanan Adminduk Valid’ di Hotel Luminor, Sabtu (6/11/2021).

Dispendukcapil akan berkolaborasi dengan Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan Dinas Pemuda dan Olahraga untuk program ini. “Biar karang taruna hidup lagi,” kata Susanti.

Menurut Susanti, dari 2,567 juta warga Jember, sebanyak 49 persen belum memiliki KIA (Kartu Identitas Anak). Namun yang sudah memiliki akta kelahiran mencapai 100,2 persen sesuai target nasional. “Tapi kami tidak pungkiri, perubahan data dinamis. Ada yang lahir. Di sinilah kami berkolaborasi dengan camat, kades, dan menggerakkan karang taruna agar peduli,” katanya.

Bupati Hendy Siswanto senang anak-anak muda dilibatkan dalam layanan kependudukan. “Ini satu kreativitas dari Kepala Dispendukcapil untuk memberdayakan karang taruna, dan memunculkan kepedulian karang taruna terhadap lingkungannya,” katanya.

“Memang ini (validasi data) adalah persoalan kita. Jumlah penduduk 2,5 juta tidak sedikit, kita harus cocokkan data sampai baik. Kita tidak akan bosan melakukan validasi terus,” katanya.

Menurut Hendy, sesuai amanat pemerintah pusat, semua kegiatan organisasi perangkat daerah diminta menggunakan nomor induk kependudukan (NIK) sebagai acuan. Tahun ini ada lima dinas yang sudah melakukan perjanjian kerjasama dengan Dispendukcapil. “Tahun depan kami akan melakukan sensus lagi, kita perdalam lagi setiap rumah. Kita ambil fotonya dan kita bikin share lokasi rumahnya. Nanti khusus Jember punya data social Id card untuk Jember,” katanya. [wir/ted]