FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Penculikan disertai pembunuhan oleh Paspampres di Tangerang Selatan kini jadi sorotan. Aktivis Nicho Silalahi membandingkannya dengan peristiwa G30S.

Nicho mengatakan, dulunya yang diculik adalah para jenderal. Oleh pasukan Tjakrabirawa atau Paspampres.

“Di jaman Soekarno dulu Pasukan Tjakrabirawa (Paspampres) menculik para jendral dan membunuhnya,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di Twitter, Selasa (29/8/2023).

Namun kini, Nicho bilang sudah berbwda. Paspampres malah menculik warga sipil lalu membunuhnya.

“Tapi di jaman @jokowi Paspampres malah menculik warga sipil dan membunuhnya,” ujarnya.

Nicho pun mengutip kata-kata yang disebut dipopurelkan Karl Max. Bahwa sejarah selalu berulang.

“Yang pasti sejarah selalu berulang, namun pelakunya yang berbeda, bukan begitu pak @prabowo?” ucap Nicho.

Diketahui, penculikan dialami warga Aceh, Imam Masykur oleh oknum Paspampres di Ciputat, Tangerang Selatan. Korban diculik dari tempat usahanya, di sebuah kios toko kosmetik dan obat di Jalan Sandratex, Rempoa, Ciputat Timur, Tangsel. Akibat penyiksaan itu, korban sampai meninggal dunia.

Video korban disiksa di dalam mobil pun beredar luas dan viral di media sosial.
Saat ini, oknum Paspampres bernama Praka RM, terduga pelaku penculikan dan penyiksaan warga Aceh Imam Masykur, sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk menjalani pemeriksaan.

Akar masalah peristiwa penculikan yang terjadi pada 12 Agustus 2023 di Ciputat itu masih misteri. Belum diketahui jelas pangkal permasalahan yang mendasari penculikan dan penyiksaan tersebut.
(Arya/Fajar)