Sentimen
Positif (98%)
30 Agu 2023 : 17.17
Informasi Tambahan

Agama: Islam, Katolik, Hindu

BUMN: Baznas

Institusi: MUI

Kab/Kota: Sukabumi, Sumedang

Sejumlah Tokoh Agama di Sumedang Teken Pakta Kerukunan Antar Agama

30 Agu 2023 : 17.17 Views 3

JabarEkspress.com JabarEkspress.com Jenis Media: News

Sejumlah Tokoh Agama di Sumedang Teken Pakta Kerukunan Antar Agama

JABAR EKSPRES – Sebanyak 21 perwakilan yang terdiri dari intansi pemerintah dan tokoh agama di Sumedang telah menandatangani kesepakatan bersama terkait kerukunan beragama pada Rabu, 30 Agustus 2023.

Adapun yang menandatangi kesepakatan tersebut diantaranya, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Forum Kerukunan Umat Beraga (FKUB), tokoh agama Katolik, Protestan, Islam, Hindu, Konghucu, ICMI Orda Sumedang, Nahdatul Ulama, Al-jamiyatul Wasliyah, Persis dan lainnya.

Bupati Sumedang melalui Staff Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Dikdik Seh Rizki mengatakan bahwa yang perlu diketahui dan diingatkan ialah bagaimana memelihara kerukunan antar umat beragama.

BACA JUGA: Program M2M Baznas Sumedang, Upaya Tekan Bantuan Konsumtif

“Karena bagaimana pun, negara kita ini bukan negara Islam. Jadi bagaimana pun pula kita harus bisa menerima kehadiran agama dan keyakinan di luar Islam,” kata Dikdik dalam pidato sambutannya.

Menurutnya, dalam rangka menciptakan kerukunan beragama, harmoni dan damai di Kabupaten Sumedang, diperlukan sebuah sikap dan komitmen serta pemahaman-pemahaman keagamaan yang baik.

“Bagaimana pun, yang berbeda keyakinan dengan kita, itu tetap saudara kita, tetap teman, sahabat kita. Maka, diperlukan rasa itu dan sikap saling menghargai,” katanya.

BACA JUGA: Gusdurian Sukabumi Perkuat Persaudaraan dalam Keberagaman

Dikdik menuturkan, untuk terciptanya kerukunan antar umat beragama, keharmonisan, maka mulai saat ini dan seterusnya, jangan lagi ada perbedaan pemahaman yang menimbulkan perpecahan bangsa.

“Jangan lagi ada anggapan, kita yang paling benar dan mereka yang salah. Jika masih ada yang seperti ini, maka sampai kapan pun pasti akan selalu berselisih,” tuturnya.

Selanjutnya, Dikdik memohon agar kepada mayoritas harus bisa menghargai kepada yang minoritas, dan begitu pun sebaliknya.

“Karena jika hal ini tidak bisa diantisipasi, benih-benih yang menimbulkan gontok-gontokan, bisa mengganggu pembangunan Indonesia ke depanya,” pungkasnya.(Mg11)

BACA JUGA: Omzet Anjlok, Pedagang Cadas Pangeran Gulung Tikar Imbas Tol Cisumdawu

Sentimen: positif (98.5%)