Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Taspen
Tokoh Terkait
Kamaruddin Simanjuntak : Ada Apa Dengan KPK? Selalu Abaikan Kasus Dirut PT.Taspen
Keuangan News Jenis Media: Nasional
Uang itu rencananya akan diberikan pada Rina Lauwy dan seorang lainnya. Suara yang diduga milik Dirut Taspen itu pun mengaku, dirinya memiliki bagian dalam dana tersebut, tetapi semuanya akan diatur agar uang itu tidak atas namanya.
Tujuannya adalah untuk menjaga agar harta tersebut tetap aman jika terdapat tindakan dari KPK, karena Dirut Taspen, Ans Kosasih dan Rina Lauwy akan berpisah. Sebelumnya, melalui saluran YouTube Uya Kuya TV, Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan bahwa dalam rekaman tersebut ada dugaan keterlibatan kelompok mafia dalam pembicaraan tentang pencucian uang.
Dia membeberkan, Bagaimana mungkin ada keberadaan mafia seperti ini? apalagi ada pejabat tinggi yang terlibat dalam kasus ini. Kamaruddin Simanjuntak juga merasa prihatin dengan sikap KPK yang tampaknya tidak merespons kasus serius seperti ini, dan lebih fokus pada penanganan kasus-kasus kecil.
Menurut dia, sungguh mengejutkan jika KPK tidak bertindak.
Pengacara kondang itupun mempertanyakan, mengapa KPK lebih tertarik pada hal-hal kecil, seperti uang receh? Padahal, kasus Dirut Taspen dengan jumlah uang yang sangat besar, namun tidak perhatian.
Kekecewaan Kamaruddin terhadap KPK dimulai ketika dia melaporkan kasus ini berulang kali, tetapi tidak mendapatkan respons positif dari pihak KPK. Kamaruddin menjelaskan bahwa Dirut Taspen ANS Kosasih diduga telah memasukkan harta milik orang lain dalam Laporan Harta Kekayaan. (Zs/AB)
KNews.id – Baru-baru ini, kabar mengenai Dirut Taspen ANS Kosasih dan dugaan pencucian uang melalui istrinya telah menjadi viral di media sosial. Dalam video yang tersebar, lelaki yang diduga sebagai ANS Kosasih itu merencanakan untuk menceraikan istrinya yakni Rina Lauwy, agar harta tersebut bisa diamankan.Uang itu rencananya akan diberikan pada Rina Lauwy dan seorang lainnya. Suara yang diduga milik Dirut Taspen itu pun mengaku, dirinya memiliki bagian dalam dana tersebut, tetapi semuanya akan diatur agar uang itu tidak atas namanya.
Tujuannya adalah untuk menjaga agar harta tersebut tetap aman jika terdapat tindakan dari KPK, karena Dirut Taspen, Ans Kosasih dan Rina Lauwy akan berpisah. Sebelumnya, melalui saluran YouTube Uya Kuya TV, Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan bahwa dalam rekaman tersebut ada dugaan keterlibatan kelompok mafia dalam pembicaraan tentang pencucian uang.
Dia membeberkan, Bagaimana mungkin ada keberadaan mafia seperti ini? apalagi ada pejabat tinggi yang terlibat dalam kasus ini. Kamaruddin Simanjuntak juga merasa prihatin dengan sikap KPK yang tampaknya tidak merespons kasus serius seperti ini, dan lebih fokus pada penanganan kasus-kasus kecil.
Menurut dia, sungguh mengejutkan jika KPK tidak bertindak.
Pengacara kondang itupun mempertanyakan, mengapa KPK lebih tertarik pada hal-hal kecil, seperti uang receh? Padahal, kasus Dirut Taspen dengan jumlah uang yang sangat besar, namun tidak perhatian.
Kekecewaan Kamaruddin terhadap KPK dimulai ketika dia melaporkan kasus ini berulang kali, tetapi tidak mendapatkan respons positif dari pihak KPK. Kamaruddin menjelaskan bahwa Dirut Taspen ANS Kosasih diduga telah memasukkan harta milik orang lain dalam Laporan Harta Kekayaan. (Zs/AB)
KNews.id – Baru-baru ini, kabar mengenai Dirut Taspen ANS Kosasih dan dugaan pencucian uang melalui istrinya telah menjadi viral di media sosial. Dalam video yang tersebar, lelaki yang diduga sebagai ANS Kosasih itu merencanakan untuk menceraikan istrinya yakni Rina Lauwy, agar harta tersebut bisa diamankan.Uang itu rencananya akan diberikan pada Rina Lauwy dan seorang lainnya. Suara yang diduga milik Dirut Taspen itu pun mengaku, dirinya memiliki bagian dalam dana tersebut, tetapi semuanya akan diatur agar uang itu tidak atas namanya.
Tujuannya adalah untuk menjaga agar harta tersebut tetap aman jika terdapat tindakan dari KPK, karena Dirut Taspen, Ans Kosasih dan Rina Lauwy akan berpisah. Sebelumnya, melalui saluran YouTube Uya Kuya TV, Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan bahwa dalam rekaman tersebut ada dugaan keterlibatan kelompok mafia dalam pembicaraan tentang pencucian uang.
Dia membeberkan, Bagaimana mungkin ada keberadaan mafia seperti ini? apalagi ada pejabat tinggi yang terlibat dalam kasus ini. Kamaruddin Simanjuntak juga merasa prihatin dengan sikap KPK yang tampaknya tidak merespons kasus serius seperti ini, dan lebih fokus pada penanganan kasus-kasus kecil.
Menurut dia, sungguh mengejutkan jika KPK tidak bertindak.
Pengacara kondang itupun mempertanyakan, mengapa KPK lebih tertarik pada hal-hal kecil, seperti uang receh? Padahal, kasus Dirut Taspen dengan jumlah uang yang sangat besar, namun tidak perhatian.
Kekecewaan Kamaruddin terhadap KPK dimulai ketika dia melaporkan kasus ini berulang kali, tetapi tidak mendapatkan respons positif dari pihak KPK. Kamaruddin menjelaskan bahwa Dirut Taspen ANS Kosasih diduga telah memasukkan harta milik orang lain dalam Laporan Harta Kekayaan. (Zs/AB)
KNews.id – Baru-baru ini, kabar mengenai Dirut Taspen ANS Kosasih dan dugaan pencucian uang melalui istrinya telah menjadi viral di media sosial. Dalam video yang tersebar, lelaki yang diduga sebagai ANS Kosasih itu merencanakan untuk menceraikan istrinya yakni Rina Lauwy, agar harta tersebut bisa diamankan.Uang itu rencananya akan diberikan pada Rina Lauwy dan seorang lainnya. Suara yang diduga milik Dirut Taspen itu pun mengaku, dirinya memiliki bagian dalam dana tersebut, tetapi semuanya akan diatur agar uang itu tidak atas namanya.
Tujuannya adalah untuk menjaga agar harta tersebut tetap aman jika terdapat tindakan dari KPK, karena Dirut Taspen, Ans Kosasih dan Rina Lauwy akan berpisah. Sebelumnya, melalui saluran YouTube Uya Kuya TV, Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan bahwa dalam rekaman tersebut ada dugaan keterlibatan kelompok mafia dalam pembicaraan tentang pencucian uang.
Dia membeberkan, Bagaimana mungkin ada keberadaan mafia seperti ini? apalagi ada pejabat tinggi yang terlibat dalam kasus ini. Kamaruddin Simanjuntak juga merasa prihatin dengan sikap KPK yang tampaknya tidak merespons kasus serius seperti ini, dan lebih fokus pada penanganan kasus-kasus kecil.
Menurut dia, sungguh mengejutkan jika KPK tidak bertindak.
Pengacara kondang itupun mempertanyakan, mengapa KPK lebih tertarik pada hal-hal kecil, seperti uang receh? Padahal, kasus Dirut Taspen dengan jumlah uang yang sangat besar, namun tidak perhatian.
Kekecewaan Kamaruddin terhadap KPK dimulai ketika dia melaporkan kasus ini berulang kali, tetapi tidak mendapatkan respons positif dari pihak KPK. Kamaruddin menjelaskan bahwa Dirut Taspen ANS Kosasih diduga telah memasukkan harta milik orang lain dalam Laporan Harta Kekayaan. (Zs/AB)
Sentimen: positif (100%)