Sentimen
Negatif (79%)
29 Agu 2023 : 18.40
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tasikmalaya, Pandeglang

Kadis Pertanian Tasikmalaya: Kenaikan Harga Beras Bukan Karena Gagal Panen

29 Agu 2023 : 18.40 Views 2

Rakyatku.com Rakyatku.com Jenis Media: News

Kadis Pertanian Tasikmalaya: Kenaikan Harga Beras Bukan Karena Gagal Panen

"Tidak betul bila harga beras itu karena gagal panen. Kemudian faktor lainnya yang menyebabkan kenaikan harga beras yakni biaya pengiriman, ketersediaan pasokan dan harga kebutuhan pokok," demikian dikatakan Nuradidin di Tasikmalaya, Selasa (29/8/2023).

RAKYATKU.COM -- Kepala Dinas (Kadis) Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Nuradidin membantah bahwa terkait kenaikan harga beras di Kabupaten Tasikmalaya tidak benar melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) disebabkan karena gagal panen.

Pasalnya, banyak faktor pembentuk harga beras diantaranya distribusi dan banyak pengusaha penggilingan besar dari luar Kabupaten Tasikmalaya masuk seperti ke wilayah Singaparna sehingga terjadi persaingan harga.

"Tidak betul bila harga beras itu karena gagal panen. Kemudian faktor lainnya yang menyebabkan kenaikan harga beras yakni biaya pengiriman, ketersediaan pasokan dan harga kebutuhan pokok," demikian dikatakan Nuradidin di Tasikmalaya, Selasa (29/8/2023).

Baca Juga : 7.000 Petani Pandeglang Antusias Ikuti Sekolah Lapang Pembuatan Biosaka

“Pasokan beras di Tasikmalaya lebih dari cukup, terlihat dari data produksi dibandingkan konsumsi untuk periode Jan-Juli 2023 terdapat surplus,” sambung Nuradidin.

Nuradidin membeberkan sesuai data pada periode Jan-Juli 2023, dimana terdapat surplus sebesar 31.832,13 ton beras dengan asumsi jumlah penduduk Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 1,9 juta jiw. Dengan begitu, dapat dipastikan pasokan beras dipastikan dalam kondisi aman dan cukup.

“Secara alami memang tidak semua yang ditanam itu dipanen, karena hama penyakit, iklim dan lainnya tapi jumlahnya bisa ditekan menjadi sedikit,” terangnya.

Baca Juga : Mentan SYL Ajak Pelaku Perkebunan Akselerasi Program Peremajaan Hingga Hilirisasi Sawit di Kalsel

Ia menambahkan memang saat ini terdapat luasan pertanaman 28.345 ha yang dilaporkan mengalami kendala, namun masih dalam katagori ringan. Yakni di Kecamatan Bojongasih dan Rajapolah seluas 21 ha dan luas waspada seluas 137 ha, namun sudah langsung ditindaklanjuti sehingga tidak berdampak pada pasokan panen.

“Dan sampai saat ini tidak ada laporan puso atau gagal panen, pasokan beras dipastikan aman,” ucap Nuradidin.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengantisipasi musim kemarau dengan menggenjot produksi dan produktivitas petani.

Baca Juga : Kementan Perkokoh Tata Kelola Memajukan Kelapa Sawit di Kalimantan Selatan

Antisipasi tersebut dimulai dari perencanaan hingga implementasi di sawah dan ladang yang senantiasa dipantau secara seksama.

“Pada musim kemarau tahun ini, Indonesia harus dihadapkan dengan fenomena El Nino yang berdampak pada intensitas panas yang lebih tinggi yang berakibat pada kekeringan dan kurangnya ketersediaan air,” kata Suwandi.

Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, lanjut Suwandi, Kementan melakukan Gerakan Nasional (Gernas) El Nino (kemarau panjang) dan penambahan penanaman padi di 500 ribu hektar yang berada di daerah hijau yang merupakan daerah yang memiliki jumlah petani yang cukup, kelompok tani yang bisa terkonsolidasi dan memiliki benih padi varietas unggul yang tahan kering dan panas serta pemilihan pupuk yang tepat.

Baca Juga : HUT ke-78 RI, Mentan SYL Beri Penghargaan ke Penggagas Elisitor Biosaka

“Sehingga kita berharap ada tambahan 1,5 juta ton beras atau 3 juta ton gabah dari tambahan penanaman ini sehingga besok stok ini bisa mem-backup November-Desember,” tutup Suwandi.

Sentimen: negatif (79.9%)