Sentimen
Positif (100%)
23 Okt 2004 : 17.57
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Pekalongan

Tokoh Terkait

Islam Indonesia Tidak Lagi Berada di Pinggir

23 Okt 2004 : 17.57 Views 3

Rilis.id Rilis.id Jenis Media: Nasional

Islam Indonesia Tidak Lagi Berada di Pinggir

RILISID, Jakarta — Presiden Joko Widodo membuka Muktamar Sufi Internasional Tahun 2023, di Sahid International Convention Centre, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/8/2023).

Dalam sambutannya, Jokowi menekankan pentingnya kerukunan, toleransi, dan kesatuan di tengah keragaman yang ada di Indonesia dan dunia pada umumnya. Hal tersebut tidak terlepas dari peran para ulama dan tokoh agama.

"Terima kasih karena telah mengajarkan, senantiasa mengajarkan kerukunan, kedamaian, keharmonisan, toleransi di tengah keberagaman kita dan persatuan di tengah perbedaan-perbedaan yang kita miliki," ujar Jokowi.

Sikap moderat dan saling berinteraksi, lanjut Jokowi, sangat penting untuk menyatukan bangsa di tengah keberagaman atau unity in diversity.

"Sebagai negara berpenduduk majemuk, unity in diversity adalah semangat bangsa Indonesia dengan 270 juta penduduk yang beragam, beragam etnis, beragam agama. Alhamdulillah kita terus kokoh bersatu, alhamdulillah kita bisa menjaga stabilitas politik kita, semua ini berkat karakter moderat bangsa Indonesia yang menjaga toleransi dan persatuan," ujarnya.

Namun, Jokowi tidak memungkiri masih adanya kasus intoleransi di tengah masyarakat Indonesia. Hal ini harus menjadi perhatian bersama untuk meningkatkan toleransi agar perdamaian Indonesia dan dunia tetap terjaga.

"Saya percaya amalan tasawuf punya peran penting yang selalu hadir dengan nilai-nilai humanisme yang universal dengan prinsip Islam wasathiyah, Islam yang moderat yang akan semakin memperkokoh toleransi, persatuan, dan kesatuan," ucapnya.

Menurut Jokowi, umat Islam di Indonesia kini punya peran strategis dalam membangun peradaban dunia yang damai dan harmonis.

"Ini membuktikan bahwa Islam Indonesia tidak lagi berada di pinggir, tetapi punya peran yang sangat strategis, berkontribusi untuk membangun peradaban dunia yang damai dan harmonis. Muktamar ini mengerjakan nilai-nilai luhur tasawuf, mendekatkan tasawuf dan thoriqoh kepada masing-masing," ucap Jokowi.

Jokowi pun mengapresiasi pelaksanaan Muktamar Sufi Internasional yang dinilainya penting dalam mengenalkan Islam di tanah air yang moderat sekaligus meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia dan membuat Indonesia semakin diperhitungkan.

"Pelaksanaan muktamar ini juga punya arti yang sangat penting, membuktikan bahwa Islam Indonesia tidak lagi berada di pinggiran, tetapi punya peran yang sangat strategis, berkontribusi untuk membangun peradaban dunia yang damai dan harmonis. Muktamar ini mengejawantahkan nilai-nilai luhur tasawuf, thariqah, mendekatkan tasawuf dan thariqah kepada negara masing-masing," ucapnya. (*)

Sentimen: positif (100%)