Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Soppeng, Selayar
Tokoh Terkait
Peningkatan Kemantapan Jalan Provinsi Capai 1.500 Km di Era Andi Sudirman
Rakyatku.com Jenis Media: News
"Pembangunan jalan dan jembatan menjadi program prioritas Bapak Gubernur Andi Sudirman"
RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi prioritas Gubernur Andi Sudirman Sulaiman. Tercatat, peningkatan kemantapan jalan provinsi sepanjang 1.500 kilometer.
Berdasarkan data Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel, pembangunan jalan yang dilakukan sepanjang 689 km. Diantaranya, Ruas Takkalasi - Bainange - Lawo di Soppeng dan Barru, Ruas Sabbang - Tallang di Luwu Utara, dan Ruas Ussu - Nuha - Beteleme - Batas Provinsi Sulteng di Lutim.
Selanjutnya, Ruas Pasobbo - Matangli - Massupu di Tana Toraja, Ruas Massupu - Batas Pinrang, Ruas Rantepao - Sa'dan - Batusitanduk, dan Ruas Rantepao - Pangalla - Batas Sulbar.
Baca Juga : Gubernur Sulsel Apresiasi Progres Pembangunan Masjid Agung Selayar
Telah dilakukan pula pembangunan jalan Ruas Palampang - Munte - Bontolempangan di Sinjai, Ruas Tanabau - Ngapaloka - Patumbukang di Kepulauan Selayar, serta Ruas Tuppu - Pao - Pamulungan - Batas Kabupaten Toraja di Pinrang.
Di masa kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman, juga dilakukan pembangunan jembatan 18 unit sepanjang 683,9 meter persegi, dan rehabilitasi jembatan 2 unit sepanjang 124,5 meter.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel, Astina Abbas, menyampaikan, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan menjadi prioritas Gubernur Andi Sudirman Sulaiman. Khususnya, dengan lalulintas harian rata-rata tinggi, serta bagaimana membuka akses ke daerah terisolir.
Baca Juga : Gubernur Sulsel Resmikan Masjid Akbar Lappariaja, Tempat Ibadah dan Istirahat Nyaman Musafir
"Pembangunan jalan dan jembatan menjadi program prioritas Bapak Gubernur Andi Sudirman. Meningkatkan akses antarwilayah, sehingga melancarkan arus distribusi barang dan jasa bagi masyarakat," kata Astina Abbas.
Selain pembangunan jalan dan jembatan, Astina Abbas mengatakan, juga dilakukan pelatihan dan sertifikasi tenaga ahli 840 orang. Hal ini dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita di bidang konstruksi.
Sentimen: positif (97.7%)