Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Semarang, Sleman
Tokoh Terkait
Hasto Sebut PDIP Surati Resmi Budiman Sudjatmiko soal Dukungan Prabowo
Keuangan News Jenis Media: Nasional
KNews.id – Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut DPP PDIP bakal mengirimkan surat untuk kader partainya, Budiman Sudjatmiko, yang terang-terangan menyatakan mendukung Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Hasto mengatakan surat itu dikirimkan oleh Kepala Sekretariat DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo. Namun, saat dikonfirmasi, dia emoh mengungkap lugas soal isi surat buat Budiman itu.
“Ya nanti akan ada surat yang kita kirim oleh kepala sekretariat, jadi nanti kepala sekretariat ditanya saja Pak Adhi surat yang mau dikirim itu apa isinya dan suratnya tertutup. Nanti biar nanti sampai dulu ke alamatnya,” kata Hasto di Royal Ambarrukmo, Sleman, DIY, Selasa (22/8).
Hasto sebenarnya enggan membahas soal Budiman. Akan tetapi, menurutnya, sudah banyak rekan seperjuangan Budiman yang bersuara mengenai sikap mendukung Prabowo itu.
“Kemarin kami mengadakan pelatihan buat anak-anak milenial, saya bertanya menurut kalian gimana Pak Budiman. Mereka menjawab sudah pak sekjen, sudah. Pak Budiman ini kan seperti punya pacar baru, jadi biar asyik dengan pacarnya. Toh 3 bulan nanti akan ketahuan bagaimana pacar barunya,” imbuhnya.
PDIP fokus bergerak ke akar rumput
Terkait persiapan Pemilu, Hasto menegaskan saat ini partainya sedang fokus bergerak ke level akar rumput. Dia pun menyebut peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan ini, termasuk Budiman, bisa membuat elektabilitas bacapres PDIP Ganjar Pranowo mengalami rebound. Dukungan, klaimnya, juga terus mengalir dan digadang-gadang masih akan berdatangan. Hasto menganggap hal ini mencerminkan bagaimana berpolitik itu tak semestinya mengabaikan etika.
“Jangan korbankan suatu integritas kita, karena bagi seorang politisi itulah yang paling penting, bagi seorang pejuang. Terutama integrity, itu yang melekat dalam karakter kita,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Budiman kini diberikan dua opsi oleh PDIP soal deklarasi dukungannya kepada Prabowo pada Jumat (18/8) di Semarang, Jawa Tengah. Budiman harus memilih, antara mundur atau menerima sanksi pemecatan. Namun, belum diketahui kapan sanksi tersebut akan dijatuhkan.
Teranyar, Budiman mengaku masih menunggu panggilan secara resmi dari partai soal dugaan pelanggaran tersebut. Menurut eks aktivis 1998 itu, panggilan dari DPP PDIP itu seharusnya tetap dilakukan sebagai forum klarifikasi soal keputusannya mendukung Prabowo.
“Untuk mundur saya? Enggak ya, bagi saya kalau mundur itu seperti malah saya tidak mendapatkan penjelasan, tidak punya kesempatan untuk menjelaskan apa yang menjadi argumen saya,” ucap Budiman saat dihubungi, Senin (21/8). (Zs/CNN)
Sentimen: negatif (93.4%)