Jember (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengandalkan kolam ikan untuk mengatasi persoalan gizi sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi untuk menurunkan angka penduduk miskin.

Program ini menjadi salah satu prioritas dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2022. “Program prioritasnya adalah satu kolam untuk lima keluarga di seribu titik pada 12 kecamatan yang memiliki angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan stunting terbanyak berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial,” kata Bupati Hendy Siswanto, dalam sidang paripurna pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022, di gedung DPRD Jember, Rabu (10/11/2021).

Selain itu ada alokasi anggaran masing-masing Rp 100 juta untuk 31 kecamatan. “Anggaran ini untuk kegiatan konvergensi stunting tingkat kecamatan, grebek stunting (penimbangan serentak), giat pendampingan ibu hamil berisiko tinggi dan balita stunting oleh PKK dan kader posyandu,” tambah Hendy.

Mangku Budi, juru bicara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Jember, mendukung penuh upaya bupati untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia sekaligus menekan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan stunting.

“Kamu hanya mengingatkan supaya pembangunan tepat sasaran, tidak sia-sia dan supaya program pemberdayaan diberikan di tangan yang tepat yang mampu berdampak signifikan, sustainable dan memberikan multiplier effect kepada sekitar masyarakat dari penerima manfaat,” kata Mangku.

PKS meminta agar ada tambahan anggaran untuk fasilitas kesehatan dan insentif tenaga kesehatan, bimbingan teknis digitalisasi fasilitas kesehatan dan perangkat pemerintahan, fasilitas UMKM, pengelolaan sampah dan asuransi petani.

Hendy menegaskan, program tersebut akan dilaksanakan dengan mempertimbangkan hasil verifikasi dan validasi data calon penerima program. “Tujuannya agar tepat sasaran dan mampu berdampak signifikan pada masyarakat penerima bantuan,” katanya. [wir/ted]