Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Domba
Kab/Kota: Semarang
Tokoh Terkait
Iwan Bule: Tidak Ada Politik Adu Domba di Saat Budiman Sudjatmiko Mendukung Prabowo
Jitunews.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Wakil Ketua Dewan Pembina partai Gerindra Mochamad Iriawan angkat bicara soal tudingan yang menyebut bahwa kubu Prabowo melakukan politik adu domba pasca kader PDIP Budiman Sudjatmiko melakukan aksi dukungannya kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke-8 tahun 2024 melalui deklarasi Prabowo Budiman Soejatmiko Bersatu (Prabu).
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengaku keberatan atas adanya pernyataan tersebut.
Dia menegaskan jika keinginan kader PDIP Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo adalah murni keinginannya sendiri.
Soal Dukungan di Pilpres 2024, PAN Tidak Mau Kalah Ketiga Kalinya
"Saya sangat keberatan dengan adanya pernyataan bahwa kubu Prabowo melakukan devide et impera atau berpolitik adu domba pasca Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo melalui deklarasi Prabu di Semarang pada hari Jumat lalu. Saya hadir di sana sebagai saksi, tidak ada namanya praktek adu domba seperti yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini," ucap Iwan Bule, Selasa (22/8/2023).
"Pak Budiman Sudjatmiko dengan kerelaan hatinya mendukung Pak Prabowo, setelah beliau membaca buku Paradoks Indonesia yang ditulis sendiri oleh Pak Prabowo. Itu pernyataan dia (Budiman-Red) sendiri saat mendeklarasikan Prabu di Semarang, jadi tidak ada itu yang namanya kita kubu Prabowo melakukan politik adu domba," tegas Iwan Bule.
Lebih lanjut Iwan Bule juga mengatakan bahwa pernyataan yang ramai dibicarakan dan menyebut ada adu domba dengan masuknya Budiman Sujatmiko mendukung Prabowo, tidak seharusnya dilontarkan.
"Saya pikir masyarakat Indonesia sudah memahami, justru munculnya pernyataan ini malah bisa menimbulkan narasi negatif di masyarakat. Pak Prabowo punya nilai positif, yang membuat Pak Budiman Sujatmiko memilih mendukung beliau, apalagi, sebelumnya sudah banyak buku yang bercerita soal Pak Prabowo," ucapnya.
Meski dengan adanya penyataan politik adu domba yang dialamatkan kepada kubu Prabowo, Iwan Bule mengingatkan kepada segenap pendukung Prabowo untuk tidak menyerang, tidak melakukan kampanye negatif dan untuk tidak menjelek-jelekkan calon lainnya.
"Tidak ada yang mengadu domba di sini. Saya minta para pendukung Prabowo untuk tidak melakukan kampanye negatif, jangan menyerang dan jangan menjelek-jelekkan calon lainnya. Mari, di Pilpres 2024 ini kedepankan adu gagasan, adu ide, adu visi dan misi untuk melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi yang sudah baik. Mungkin, dari level gagasan ini, Pak Budiman melihat Pak Prabowo sangat baik, realistis dan lebih menjanjikan. Jika begitu, mari berikan narasi yang positif, membuat gagasan yang lebih baik lagi pasca kepemimpinan Pak Jokowi," pungkas Iwan Bule.
Dalam deklarasi Prabu, Budiman Sujatmiko mengatakan bahwa 25 tahun yang lalu pak Prabowo menugaskan tugas negara, sedangkan ia dan teman-teman menjalankan tugas sejarah. "Dulu, terpaksa kita berada di kubu yang berbeda. Tapi setelah 25 tahun, saya terinspirasi setelah membaca buku Paradoks Indonesia yang diberikan oleh Pak Prabowo, ditulis oleh Pak Prabowo, kok semangatnya sama seperti dulu saya dengan teman-teman aktivis, perjuangkan untuk kedaulatan rakyat Indonesia," ucap Budiman Sudjatmiko.
"Sama. Jadi sudah saatnya tugas sejarah harus menyatu dengan tugas negara dan karena tulisan itu pula saya memahami isi pikiran Pak Prabowo Subianto, dan kalau saya tidak mencintai isi pikiran itu, berarti saya mengkhianati diri saya sendiri, mengkhianati cita-cita saya sendiri," ungkapnya.
Tak Soal Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo, Siaga 98: Demi Kepentingan Bangsa dan NegaraSentimen: positif (66.7%)